Padang, Padangkita.com - Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Dokter Andani Eka Putra memprediksi angka Positivity Rate (PR) Covid-19 di Sumatra Barat (Sumbar) akan mengalami penurunan dalam beberapa pekan ke depan.
"Sejak minggu terakhir PR kita sudah mulai membaik, diprediksi dalam dua minggu ke depan, kemungkinan besar akan menjadi 20 persen," ujar Andani saat menjadi narasumber diskusi pengendalian pandemi Covid-19 Sumbar yang digelar Ombudsman RI Perwakilan Sumbar, Kamis (19/8/2021).
Andani menjelaskan, PR atau perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan di Sumbar mencapai angka tertinggi pada minggu ke-28 penanganan pandemi, yaitu mencapai 33 persen.
Kemudian, pada minggu ke-32 atau minggu kemarin, PR kasus Covid-19 Sumbar turun menjadi 23 persen.
"Nah, pada hari ini, positivity rate kita mencapai angka 16 persen. Kalau saya katakan bagus secara statistiknya, karena angka kita positivity rate menurun," jelasnya.
Lalu, Andani menjelaskan, tingginya penambahan harian kasus positif Covid-19 di Sumbar beberapa waktu belakangan karena sudah munculnya Varian Delta yang karakteristiknya mudah menular.
"Data kita bulan Juni, varian Delta itu sudah 50 persen, pada Juli sudah 93 persen, dan perkiraan saya di Agustus kemarin, Delta itu sudah menjadi 100 persen," paparnya.
Selain itu, banyaknya kasus positif Covid-19 di Sumbar disebabkan karena perilaku masyarakat yang tidak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Padahal, protokol kesehatan merupakan kunci penanganan pandemi Covid-19.
Penyebab lain, kata Andani, mengapa kasus positif di Sumbar banyak adalah penelusuran kontak pasien positif atau tracing belum optimal di Sumbar.
"Rasio tracing kita sekitar 2,1. Kalau saya katakan tracing kita tidak berjalan dengan baik, kecuali Padang. Karena testing banyak di Padang," terangnya.
Lebih lanjut, Andani juga menyorot banyaknya pasien Covid-19 di Sumbar yang menjalani isolasi mandiri. Meski pasien tersebut merupakan orang tanpa gejala, mereka masih bisa menularkan Covid-19 kepada anggota keluarganya di rumah tempat dia menjalani isolasi mandiri.
Dia juga menyorot tempat isolasi yang telah disediakan di desa atau nagari, tapi kosong karena tidak mau dihuni oleh masyarakat sebagai tempat perawatan.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Sumbar Terus Melonjak, Andani Sarankan Pemprov Lakukan Ini
Oleh karena itu, dia meminta pemerintah daerah untuk proaktif mengatasi permasalahan tersebut. "Sekarang yang tercatat meninggal di rumah sakit itu belum seberapa jumlahnya. Jauh lebih banyak yang di lapangan, di rumah-rumah," katanya. [zfk]