Padangkita.com - Walikota Padang Mahyeldi menerima penghargaan TOP 40 Inovasi Pelayanan Publik dari Wakil Presiden RI Jusuf Kalla pada acara International Public Service (IPS) Forum 2018 di Jakarta Convention Center, Rabu (07/11/2018).
Penghargaan nasional tersebut diberikan atas inovasi Puskesmas Padang Pasir dalam menggagas Kelas Ibu Muda (IMUD) untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu muda yang berusia di bawah 20 tahun.
Di kesempatan itu, Mahyeldi mengatakan, inovasi Kelas IMUD akan diadopsi dan dikembangkan diseluruh Puskesmas di Kota Padang. Agar, ibu hamil dan ibu balita mempunyai sarana belajar bersama dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.
"Dan yang terpenting lagi, inovasi ini lahir untuk menekan kasus kematian ibu dan bayi karena kurangnya pengetahuan dan kepedulian ibu terhadap kesehatan", ungkap Mahyeldi dikutip dari humas.
Ditambahkannya, International Public Service (IPS) Forum 2018 menjadi ajang interaksi dan mempelajari inovasi pelayanan publik yang diciptakan kementerian, lembaga dan daerah lain yang juga meraih penghargaan TOP 40.
"Mari kita terus belajar dan melihat perubahan yang telah dilakukan daerah lain. Agar, pelayanan publik di segala bidang di Kota Padang bisa ditingkat lagi", imbuh Mahyeldi yang didampingi Asisten Ekbang Kesra Harmen Feri, Kepala DKK Ferimulyani, Kepala Dinas Perdagangan Endrizal, Kabag Organisasi Sandra Imelda, Kabag Humas Imral Fauzi, Kabag Pemerintahan Arfian, Camat Padang Barat Eri Sanjaya, Sekretaris Dinas Sosial Afriadi, Kepala Puskesmas Padang Pasir dr. Winanda, Kabid Promosi dan Pengawasan Penanaman Modal DPMPTSP Ricardi Akbar.
Sementara itu, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan, reformasi birokrasi merupakan suatu keniscayaan. Terutama cara dalam melayani masyarakat.
"Apalagi di era teknologi seperti sekarang ini. Manfaatkanlah untuk peningkatan pelayanan dan reformasi birokrasi", tutur Jusuf Kalla.
Dikesempatan yang sama, Menpan-RB Syafruddin menjelaskan, pelayanan publik yang prima memerlukan kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat.
"Partisipasi, kepedulian dan dan keterlibatan masyarakat akan melahirkan pelayanan publik yang berkualitas", tutur Syafruddin.
Lebih lanjut dijelaskan, sebagai leading sector capaian reformasi birokrasi, Kementerian PANRB mengadakan The International Public Service (IPS) Forum Tahun 2018. Acara yang baru pertama kali dilaksanakan ini sebagai wadah untuk berkomunikasi dan berinteraksi bagi penyedia dan pengguna pelayanan publik.
”Forum ini dijadikan wahana pembelajaran interaktif antarnegara dan intranegara dalam pelaksanaan reformasi birokrasi dan inovasi pelayanan publik,” ujar Menteri PANRB Syafruddin.
The International Public Service (IPS) Forum Tahun 2018 yang mengambil tema "Expanding and Improving Public Services Delivery Through Collaborative Action" diikuti 2000 peserta, 56 praktisi, 35 inovator dari 10 negara. Meliputi forum diskusi/workshop yang membahas isu-isu di bidang pelayanan publik, marketplace inovasi pelayanan publik, pameran pelayanan publik, dan penyerahan penghargaan Top 40 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2018.
Sedangkan, forum diskusi menghadirkan pembicara yang berasal dari berbagai sektor, baik pemerintah maupun di luar pemerintah, baik itu dari dalam maupun luar negeri. Beberapa negara yang akan terlibat dalam sesi diskusi ini antara lain Azerbaijan, Korea Selatan, Filipina, Jerman, dan lainnya.
Selanjutnya, sesi marketplace inovasi pelayanan publik menghadirkan 35 inovator yang telah terbukti keberhasilannya dalam melakukan terobosan-terobosan untuk perbaikan pelayanan. Pameran pelayanan publik yang diselenggarakan menampilkan berbagai unit penyelenggara pelayanan publik dari kementerian/lembaga, perwakilan luar negeri, serta potensi unggulan daerah disajikan dalam acara ini.