
Ilustrasi angka penduduk miskin. (Foto: Ist)
Padangkita.com - Angka kemiskinan di Indonesia diklaim menurun. Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro menyatakan penurunan tersebut terjadi cukup signifikan selama dua hingga tiga tahun terakhir.
Data BPS per Maret 2017 menyatakan kemiskinan di Indonesia tercatat 10,64%. Dari segi jumlah, penduduk miskin di Indonesia masih sekitar 27,7 juta jiwa. Menurutnya, angka kemiskinan ini merupakan angka kemiskinan terendah yang pernah dialami Indonesia secara persentase. Pada saat krisis 1998 tingkat kemiskinan yang berada di level 12% loncat ke 20% hingga perlahan turun ke kisaran 10%.
"Kemiskinan di Indonesia kini mencapai 10,64%. Angka tersebut merupakan angka terendah secara persentasi," kata Bambang Senin (18/12/2017) dilansir dari sejumlah media.
Dirinya menjelaskan angka kemiskinan di Indonesia pada zaman orde baru mencapai 40 persen. Namun angka tersebut terus menurun pada angka 11,7 persen sebelum krisis moneter 1998. Setelah krisis, angka tersebut naik hingga 20 persen.
Menurutnya, salah satu upaya menekan kemiskinan yang dilakukan oleh pemrintah adalah dengan menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi tetap terjaga. Tingkat inflasi yang rendah juga harus terus dijaga sehingga mampu menjaga daya beli masyarakat, terutama masyarakat golongan terbawah.
Selian itu, investasi disejumlah sektor juga harus terus ditingkatkan. Kehadiran investasi bisa menghadirkan lapangan kerja baru yang berimbas ke berkurangnya pengangguran di Indonesia.
Angka kemiskinan di Indonesia pada 2010 tercatat 13,33% atau 31.02 juta jiwa, kemudian pada September 2011 tercatat 12,36% atau 30,01 juta jiwa. Memasuki September 2013 tercatat 11,46% atau 28,6 juta jiwa. Pada September 2014, 10,96% atau 27,73 juta jiwa.
Seperti diketahui, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berupaya mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia. Tingkat kemiskinan per Maret 2017 berhasil ditekan 0,22% menjadi 10,64% dari sebelumnya pada Maret 2016 10,86% atau berkurang sekitar 0,24 juta jiwa.