Jakarta, Padangkita.com - China akan tulis ulang Alquran dan Alkitab untuk "mencerminkan nilai-nilai sosialis" di tengah tindakan keras terhadap kelompok-kelompok agama di negara itu. Salah satu yang memicu aksi simpati di banyak negara, termasuk Indonesia, adalah persekusi China terhadap muslim Uighur
Seorang petinggi Partai Komunis menyebutkan, edisi baru kedua kitab suci itu tidak boleh mengandung konten apa pun yang bertentangan dengan kepercayaan Partai Komunis.
"Paragraf yang dianggap salah oleh sensor akan diubah atau diterjemahkan kembali," ujar pejabat partai itu sebagaimana dikutip Daily Mail, Rabu (26/12/2019).
Meskipun China tak menyebutkan secara khusus akan tulis ulang Alquran dan Alkitab, partai itu menyerukan "evaluasi komprehensif agama klasik yang ada bertujuan isi yang tidak sesuai dengan kemajuan zaman".
Perintah itu disampaikan pada bulan November, selama pertemuan yang diadakan oleh Komite Urusan Etnis dan Agama Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China, yang mengawasi masalah etnis dan agama di Tiongkok.
Kantor Berita Xinhua menulis, sebanyak 16 pakar, agamawan dan perwakilan agama yang berbeda dari Komite Sentral Partai Komunis China menghadiri konferensi bulan lalu. Pertemuan tersebut diawasi oleh Wang Yang, Ketua Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China.
Baca juga: Bencana Beruntun di Sumbar, 4 Nyawa Melayang, Puluhan Warga Kehilangan Tempat Tinggal
Wang menekankan bahwa otoritas agama harus mengikuti instruksi Presiden Xi Jinping dan menafsirkan ideologi agama yang berbeda sesuai dengan nilai-nilai inti Sosialisme dan ketentuan zaman.