Pemantauan Terbaru Aktivitas Gunung Kerinci, Status Waspada dan Ini Rekomendasi PVMBG

Pemantauan Terbaru Aktivitas Gunung Kerinci, Status Waspada dan Ini Rekomendasi PVMBG

Penampakan Gunung Kerinci yang dipotret Jumat (12/1/2024). [Foto: Dok. PVMBG Kementerian ESDM]

Kerinci, Padangkita.comPusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energid an Sumber Daya Mineral (ESDM) merilis aktivitas terbaru Gunung Kerinci.

Diketahui, Gunung Kerinci secara administrasi termasuk wilayah Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, dan Kabupaten Solok, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar).

Posisi geografis puncaknya berada di Latitude -1.697°LU, Longitude 101.264°BT dan memiliki ketinggian 3805 mdpl, serta lebar bentangan tubuhnya yang mencapai 18 km, Kerinci merupakan gunung api tertinggi dan terbesar di Indonesia.

“Dalam konteks geologi, gunung api dengan dimensi tubuhnya yang besar dapat merepresentasikan kompleksitas sejarah dan dinamika vulkanismenya,” demikian penjelasan PVMBG dalam rilis resminya, Sabtu (13/1/2024).

Menurut PVMBG, Gunung Kerinci merupakan gunung api strato yang tersusun atas perselingan endapan piroklastika dan lava. Endapan aliran piroklastika mengandung batu apung dengan volume dan pelamparan yang luas menunjukkan bahwa Gunung Kerinci pada masa lampau pernah mengalami letusan berskala besar.

Dijelaskan, bahwa status tingkat aktivitas Gunung Kerinci adalah Level II (Waspada) sejak 9 September 2007. Gunung Kerinci dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunung Kerinci di Desa Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.

Adapun perkembangan aktivitas Gunung Kerinci hingga 13 Januari 2024 pukul 8.00 WIB sebagai berikut:

Pengamatan visual ke arah puncak umumnya tertutup kabut, pada saat cuaca terang teramati kolom hembusan gas berwarna putih dengan intensitas tipis dengan tinggi sekitar 100-150 meter dari puncak. Warna hembusan gas menunjukkan dominasi uap air, tidak ada material batuan/abu yang terbawa ke permukaan.

Pengamatan kegempaan selama tanggal 1 hingga 13 Januari 2024 didominasi oleh gempa hembusan dengan jumlah fluktuatif dan tertinggi 50 kejadian pada tanggal 8 Januari 2024, sedangkan pada tanggal lainnya rata-rata 30 kejadian/hari. Gempa Vukanik Dalam terekam 3 kejadian dan Gempa Vulkanik Dangkal terekam sebanyak 2 kejadian selama periode yang sama.

Pada tanggal 11 dan 12 Januari 2024 terekam Getaran Tremor menerus dengan amplitude maksimum 0,5-1 mm (dominan 0,5 mm. Kemunculan Getaran Tremor ini mengindikasikan adanya pergerakan fluida (gas, cairan, padatan batuan) ke permukaan.

Namun, hingga saat ini tidak teramati adanya perubahan visual terhadap tinggi dan warna hembusan gas dari kawah/puncak. Grafik RSAM menunjukkan fluktuasi pada pola stabil mengindikasikan tidak terekam gempa-gempa dengan energi besar. Diduga saat ini aktivitas vulkanik masih berada pada reservoir magma dangkal.

Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental hingga tanggal 13 Januari 2024 pukul 8.00 WIB, maka tingkat aktivitas Gunung Kerinci dinilai masih tetap pada Level II (Waspada).

Terkait hal itu, PVMBG pun menyampaikanrekomendasi. Pertama, masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak mendekati dan beraktivitas di dalam radius 3 km dari kawah puncak Gunung Kerinci, terkait potensi bahaya hembusan gas vulkanik konsentrasi tinggi, erupsi abu, serta lontaran batuan di sekitar puncak/kawah yang dapat terjadi tanpa didahului oleh gejala kenaikan aktivitas yang jelas.

Kemudian, masyarakat agar mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui PVMBG, serta tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak benar dan tidak bertanggung jawab mengenai aktivitas Gunung Kerinci.

“Mengikuti arahan dari Instansi yang berwenang yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BNPB, BMKG, K/L, Pemda, dan instansi terkait lainnya,” demikian diingatkan PVMBG.

Baca juga: 24 KK Mengungsi Akibat Dentuman Erupsi Gunung Marapi

Tingkat aktivitas Gunung Kerinci akan dievaluasi kembali secara berkala maupun jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan. Tingkat aktivitas dan rekomendasi dianggap tetap jika evaluasi berikutnya belum dikeluarkan. [*/pkt]

*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News

Baca Juga

Gunung Marapi Erupsi, Kolom Abu Teramati 2.000 Meter, Status Siaga Diterapkan
Gunung Marapi Erupsi, Kolom Abu Teramati 2.000 Meter, Status Siaga Diterapkan
Alat Peringatan Dini Galodo Berbasis Komunitas di Sumbar Dipasang Tahun Ini, Begini Cara Kerjanya
Alat Peringatan Dini Galodo Berbasis Komunitas di Sumbar Dipasang Tahun Ini, Begini Cara Kerjanya
Gunung Marapi Erupsi! Masyarakat Diminta Waspada dan Patuhi Rekomendasi PVMBG
Gunung Marapi Erupsi! Masyarakat Diminta Waspada dan Patuhi Rekomendasi PVMBG
Sisa Sedimen di Lereng Gunung Marapi Dihitung untuk Tentukan Lokasi Pembangunan Sabo Dam
Sisa Sedimen di Lereng Gunung Marapi Dihitung untuk Tentukan Lokasi Pembangunan Sabo Dam
Belum juga Mereda, Gunung Marapi Terpantau 2 Kali Erupsi Sejak Tadi Malam
Belum juga Mereda, Gunung Marapi Terpantau 2 Kali Erupsi Sejak Tadi Malam
Gunung Marapi kembali Erupsi tadi Pagi, Ini Hasil Pengamatan PVMBG
Gunung Marapi kembali Erupsi tadi Pagi, Ini Hasil Pengamatan PVMBG