New Delhi, Padangkita.com - Seorang pasien positif virus Corona atau Covid-19 di India bernama Bhawarlal Sujani, 52 tahun, dikabarkan meninggal setelah ditolak di sejumlah rumah sakit setempat.
Ia menghembuskan nafas terakhir di ambang pintu di salah satu dari banyak rumah sakit yang menolak untuk memberikan perawatan kepadanya.
Saudaranya, Dinesh Sujani, yang telah berusaha keras agar Bhawarlal mendapatkan perawatan, merasa sedih saat mengingat kembali jam-jam terakhir Bhawarlal bernafas.
Ketika Bhawarlal mulai menunjukkan gejala Covid-19, Dinesh membawa saudaranya naik skuter ke Rumah Sakit Bhagwan Mahaveer yang berjarak lima kilometer dari rumah mereka.
"Saya memberi tahu mereka bahwa nadinya menurun, dia mengalami kesulitan bernapas dan dia muntah," kata Dinesh.
"Mereka membawanya ke dalam, mengambil x-ray dan kemudian keluar dengan sesuatu yang ditulis dalam bahasa Inggris di atas kertas dan menyuruh saya untuk membawanya pergi dari sana."
Rumah sakit membantah jika stafnya menolak memberikan perawatan darurat kepada Bhawarlal.
Baca juga: Kunjungi Rumah Sakit Militer, Trump Pakai Masker untuk Pertama Kalinya di Muka Publik
Usai ditolak, kemudian Dinesh menggunakan ambulans membawa saudaranya ke rumah sakit lain, dan hasilnya tetap sama yaitu ditolak.
Mereka menghabiskan waktu berjam-jam pindah dari sati rumah sakit ke rumah sakit lain tanpa hasil, katanya.
Rumah sakit swasta dan pemerintah menolak merawat saudaranya, kata Dinesh. "Mereka mengirim kami jauh dari pintu masuk itu sendiri."
Putra bungsu Bhawarlal, Vikram, mengatakan kepada sebuah surat kabar lokal bahwa keluarga itu "secara fisik mengunjungi 18 rumah sakit dan memanggil 32 rumah sakit lain, mengelilingi kota sejauh 120 kilometer".
Seorang wartawan dari BBC India, Imran Qureshi menyebutkan Otoritas keamanan India tengah menyelidiki kasus ini.
Negara Bagian Karnataka - di mana Bangalore adalah ibu kotanya - kini telah mengeluarkan pemberitahuan resmi yang meminta klarifikasi dari setidaknya sembilan rumah sakit, termasuk yang dikelola oleh negara, untuk menjelaskan mengapa mereka tidak seharusnya dituntut atas kematian Bhawarlal.
"Lembaga medis swasta tidak dapat meniadakan/menolak/menghindari perawatan pasien dengan gejala Covid-19 dan positif Covid-19," kata komisioner kesehatan Karnataka, Pankaj Kumar Pandey dalam sebuah pernyataan.
Tetapi rumah sakit mengatakan mereka kewalahan. Dokter Nishanth Hiremath, dari Bhagwan Mahaveer, mengatakan kepada BBC bahwa rumah sakit memiliki 45 tempat tidur yang disediakan untuk kasus virus corona dan semuanya ditempati oleh pasien pada saat Bhawarlal dibawa. [*/try]