"Jangan sampai kembali lagi IMTC menggelar acara. Kita juga akan pertanyakan legalitas dan payung hukum mereka membuat acara tersebut. Jangan-jangan, ini modus mencari keuntungan," ujar Yuheldi.
Terpisah, melalui WhatsApp, Founder IMTC Nasional, Herdinalsky melalui penasehat IMTC dan juru bicara, Syaiful Husen menjelaskan, Narasumber ataupun Pemateri dari Firlndia (luar negeri) tidak bisa dihadirkan, karena bayarannya tidak cocok dengan konstribusi jumlah peserta, untuk vidio rekaman yang diputar itu saja bayarannya puluhan juta.
Kemudian, ketidakhadiran Rektor UNP, Prof. Ganefri karena jadwal seminar bersamaan dengan jadwal wisuda di UNP. "Makanya, Profesor Ganefri merekomendasikan wakil beliau sebagai pengganti untuk memberikan materi," ujarnya kepada Padangkita.com.
Kemudian terkait jaringan yang tidak maksimal alias lelet, Syaiful mengatakan, karena memang beberapa lokasi di Pasbar sinyal internet kurang bagus.
Sementara untuk materi seminar, jelas Syaiful, bahwa materi memang tidak dibedakan untuk para guru atau tidak ada tingkatan.
Dicontohkannya, pemateri Munif Khatib yang memberikan pemahaman bagaimana menjadi guru yang menyenangkan dan menyelesaikan persoalan apa yang dihadapi peserta didik dan apa yang harus dilakukan oleh seorang guru di era digitalisasi ini.
Baca juga: Butuh Ratusan Miliar, Pasaman Barat Masuk Prioritas Mitigasi Bencana di Sumbar
"Untuk Jasa operator di setiap kabupaten dan kota sama jumlahnya. Sementara, tentang pemakaian balairung, karena peserta tidak sesuai dengan rancangan awal yang diberikan Kadisdikbud (peserta kurang), makanya IMTC bermohon kepada Wakil Bupati (Wabup) Risnawanto, untuk dapat dispensasi dan itu sudah disetujui Wabup," katanya. [zfk]