Mengurai Benang Kusut Rendahnya Capaian Vaksinasi Covid-19 di Padang Pariaman

Parit Malintang, Padangkita.com - Waktu terus bergulir, target capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Padang Pariaman masih sangat rendah.

Ilustrasi. [Foto: pixabay.com]

Parit Malintang, Padangkita.com - Waktu terus bergulir, target capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Padang Pariaman masih sangat rendah, bahkan hingga saat ini, Selasa (23/11/2021) masih 32,1 persen.

Melihat kondisi itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariman kembali menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan dan Evaluasi Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19.

Dalam Rakor tersebut, Bupati Padang Pariaman, Suharti Bur menegaskan, bahwa dalam rangka penanggulangan pandemi dan memutus rantai penyebaran Covid-19 ini, tidak hanya dilaksanakan dari sisi penerapan protokol kesehatan saja. Namun, juga harus ada intervensi dengan Vaksinasi Covid-19, sebagai upaya pencegahan dan pengendalian serta ancaman penyakit menular.

Vaksinasi Covid-19, kata Suharti, dilakukan dengan strategi yang tepat pada kelompok sasaran prioritas, dengan menggerakkan semua unsur, termasuk jajaran TNI dan Polri yang ada di Kabupaten Padang Pariaman.

"Jumlah sasaran vaksinasi covid-19 untuk Kabupaten Padang Pariaman yang ditetapkan oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) yaitu sebanyak 342.586 orang. Sementara, jumlah yang sudah divaksin sampai saat ini baru mencapai 109.982 orang atau 32,1 persen. Masih sangat rendah sekali capaian Kabupaten Padang Pariaman ini," ujar Suharti.

Bahkan, sebut Suhari, Gebyar Vaksinasi Covid-19 sudah beberapa kali digelar di Padang Pariaman dengan mendatangkan sasaran, juga dibantu oleh TNI dan POLRI sampai ke tingkat Nagari dan Korong.

"Begitu juga semua fasilitas kesehatan tingkat pertama di wilayah Padang Pariaman, hampir setiap hari melakukan pelayanan Vaksinasi Covid-19, tapi capaian vaksinasi kita masih 32,1 persen," ungkapnya.

Untuk itu, lanjut Suharti, peran tokoh agama, tokoh masyarakat, wali nagari hingga wali korong sangat diharapkan.

Sampai saat ini, jelas Suhari, penetapan pandemi masih berlaku dan belum dicabut. Artinya, kita harus melakukan upaya penaggulangan. Yaitu dengan melaksanakan vaksinasi covid-19 kepada sasaran yang telah ditentukan.

“Untuk beberapa hari ke depan, mari kita saling bersinergi menyampaikan informasi kepada masyarakat agar mau divaksinasi. Minimal 80 persen dari sasaran kita sudah mendapatkan dua dosis vaksin, sehingga terbentuk kekebalan kelompok (herd Immunity) dan terputusnya rantai penularan dari Covid-19 ini. Dengan harapan, aktivitas kita bisa kembali normal seperti sediakalanya dan yang sangat penting sekali perekonomian masyarakat bisa bangkit kembali," jelasnya.

Agar kita bisa mengakhiri pandemi ini dalam waktu yang cepat, kata Suharti, diimbau agar sasaran vaksin yang sudah ditentukan dan berdasarkan hasil skrining kesehatan, bisa dilakukan vaksinasi sesegera mungkin.

"Karena orang yang sudah divaksin berarti melindungi dirinya, keluarganya bahkan masyarakat sekitar dari tertularnya Covid-19," imbuhnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Padang Pariman, Yutiardi Rifa’i menyebutkan, bahwa pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Padang Pariaman sudah dijalankan berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor: 14 Tahun 2021 tentang perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang pengadaan vaksin dan penanggulangan Pandemi Covid-19.

Kemudian, vaksinasi Covid-19 diselenggarakan dengan adanya Instruksi Bupati Padang Pariaman Nomor: 627 tahun 2021 tentang Tindak Lanjut Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Padang Pariaman dan Keputusan Bupati Padang Pariaman Nomor: 87 tahun 2021 tentang Pembentukan Tim Pelaksana Vaksinasi Covid-19 pada fasilitas pelayanan kesehatan Kabupaten Padang Pariaman tahun 2021 serta Surat Bupati Padang Pariaman Nomor 443/1013/Dinkes/X/2021 tentang Gebyar Sadar Vaksin.

“Untuk pelaksanaan vaksinasi, telah dilakukan koordinasi dengan lintas sektor dengan jajaran Polri, melalui Polres Padang Pariaman dan Polres Pariaman dan juga dengan TNI di jajaran Kodim 0308 Pariaman serta telah difasilitasi oleh BINDa Perwakilan Sumatra Barat, Polda Sumbar, Lantamal II Teluk Bayur, Partai Politik dan Bank Nagari,” ujar Yutiardi.

Menurut Yutiardi, masih banyak permasalahan yang menyebabkan Kabupaten Padang Pariaman berada pada posisi terendah capaian vaksinasi dari 19 kabupaten dan kota di Sumbar.

Antara lain, sebutnya, masih rendahnya capaian vaksinasi pada beberapa kecamatan dan puskesmas yang disebabkan belum optimalnya dukungan bersama dari jajaran penyelenggara pemerintahan di tingkat nagari, kecamatan dan kabupaten.

Lalu, masih rendahnya kesadaran kelompok sasaran tertentu untuk sadar vaksin Covid-19, antara lain kelompok nelayan, kelompok penerima bantuan, kelompok tani dan kelompok lainnya.

Kemudian, lanjut Yutiardi, belum optimalnya kerja beberapa tim vaksinator puskesmas, dilihat dari capaian per harinya dan masih kurangnya kepedulian masyarakat untuk di vaksin Covid-19 dengan masih percaya dengan berita hoaks.

“Masih kurangnya kepeduliaan masyarakat untuk divaksin Covid-19, belum optimalnya pemberian sanksi kepada kelompok sasaran, terdapat banyak NIK sasaran yang telah dipakai faskes lain padahal sasaran mengaku belum pernah divaksin, banyaknya data terutama data remaja usia 12-17 tahun yang belum di update Dukcapil ke KPC-PEN, sehingga tidak dapat diinputkan ke aplikasi PCare vaksinasi Covid-19," paparnya.

Yutiardi menjelaskan, permasalahan data juga menjadi penghambat percepatan vaksinasi. Karena terdapat selisih data 1.354, antara rekapan manual dengan data dari dashboard KPC-PEN.

Selian itu, ucap Yutiardi, juga terdapat data yang telah diinputkan di PCare, namun belum diselesaikan penginputan, sehingga tidak terbaca di dashboard KPC-PEN dan sekitar 463 data sasaran yang telah dilaporkan secara manual tapi masuk ke aplikasi PCare kabupaten dan kota lain, sehingga otomatis tidak masuk ke pelaporan dashboard Kabupaten Padang Pariaman.

Sementara itu, untuk situasi kasus Covid-19 di Padang Pariaman, tambah Yutiardi, masih bertahan di zona hijau, dengan kasus positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri satu orang.

Baca juga: Wabup Rahmang Minta Camat se-Padang Pariaman Kerjasama Sukseskan Vaksinasi Covid-19

"Total kasus positif Covid-19 di Padang Pariaman itu sebanyak 2.774 orang, meninggal dunia 133 orang dan saat ini ada satu pasien positif yang masih isolasi mandiri," katanya. [zfk]

Baca Juga

Gubernur Mahyeldi Minta Padang Pariaman Expo Diperluas untuk Akomodasi Semua UMKM
Gubernur Mahyeldi Minta Padang Pariaman Expo Diperluas untuk Akomodasi Semua UMKM
Bantu Masyarakat, Satpolairud Padang Pariaman Operasionalkan Klinik Apung
Bantu Masyarakat, Satpolairud Padang Pariaman Operasionalkan Klinik Apung
Asyik Nongkrong di Warung, 13 Pelajar Diangkut Satpol PP Padang
Asyik Nongkrong di Warung, 13 Pelajar Diangkut Satpol PP Padang
Takziah ke Rumah Duka, Gubernur Mahyeldi Kenang Ali Mukhni Sosok Sederhana dan Ramah  
Takziah ke Rumah Duka, Gubernur Mahyeldi Kenang Ali Mukhni Sosok Sederhana dan Ramah  
Gubernur Mahyeldi Hadiri Upacara Batagak Gala Suku Sikumbang Datuak Putiah Suhatri Bur
Gubernur Mahyeldi Hadiri Upacara Batagak Gala Suku Sikumbang Datuak Putiah Suhatri Bur
Banjir Bandang Landa Padang Pariaman, Empat Kios Hanyut
Banjir Bandang Landa Padang Pariaman, Empat Kios Hanyut