Melihat Museum Islam Nusantara di Lasem, Berbentuk Rumah Gadang Berdiri di Tengah Pecinan

Melihat Museum Islam Nusantara di Lasem, Berbentuk Rumah Gadang Berdiri di Tengah Pecinan

Museum Islam Nusantara kompleks Masjid Jamik Lasem, Jawa Tengah. [Foto: Ist.]

Semarang, Padangkita.com - Di Jawa Tengah (Jateng), ada destinasi wisata religi baru yang menarik untuk dikunjungi. Namanya Musuem Islam Nusantara. Di dalamnya, berisi sejumlah peninggalan sejarah Islam dalam beragam penemuam seperti arsip dan benda-benda lainnya.

Museum ini berada di kompleks Masjid Jamik Lasem yang terletak di jalur utama pantai utara tepatnya di Desa Kauman, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jateng.

Uniknya, bangunan museum ini berbentuk Rumah Gadang, rumah adat tradisional Minangkabau, dan berada di kawasan pecinan.

Sekretaris Takmir Masjid Jamik Lasem, Abdul Azis mengatakan Museum Islam Nusantara dibangun untuk mengenang sejarah Islam di Lasem yang memiliki tiga fase yakni akhir ke-15, abad ke-17, dan abad ke-19. Setiap fase ditandai dengan munculnya figur-figur penting.

"Fase abad ke-15, peran Walisongo termasuk di dalamnya, (yakni) Sunan Bonang yang masuk ke Lasem untuk menyiarkan agama Islam," katanya dikutip dari jatengprov.go.id.

Fase abad ke-17, lanjut  Abul Aziz, identik dengan sosok Mbah Sambu selaku yang menurunkan genologi nasab keilmuan agama hampir ke seluruh pelosok Jawa.

"Terakhir, fase abad ke-19 yang memunculkan tokoh-tokoh kharismatik seperti Mbah Maksum, Mbah Baedowi, dan juga Mbah Kholil yang ketiganya berdakwah melalui pesantren,” imbuhnya.

Menurut Abdul Azis, Islam di Lasem berkembang secara harmonis di tengah keberagaman masyarakatnya yang terdiri dari etnis Jawa, Tionghoa, dan Arab

”Ciri dan identitas serta toleransinya layak dan patut untuk dilestarikan dan itu merupakan bagian dari peninggalan Lasem,” ujarnya.

Terdiri dari tiga lantai, Interior dan eksterior Museum Islam Nusantara dihiasi dengan ornamen kaligrafi Alquran 30 juz yang dipahat di kayu jati.

Pembangunan Museum Islam Nusantara sudah dimulai sekitar Juli 2020 dan saat ini pembangunannya masih berlangsung. Sekitar 70% biaya pembangunannya berasal dana aspirasi APBD Provinsi Jateng dan selebihnya dari dana Masjid Jamik Lasem.

Baca juga: Museum Buya Hamka Raih Peringkat Kedua API Award 2021

Keberadaan museum ini turun meramaikan daya tarik wisata Lasem yang dicanangkan sebagai Kota Pusaka. Di sini, ada sekitar 200 bangunan perumahan yang khas dengan bernuansa arsitektur China. [den/pkt]

Baca Juga

Ikuti Parade Kebaya Bersama Ibu Negara, Puan Jadi Sasaran Selfie di Solo
Ikuti Parade Kebaya Bersama Ibu Negara, Puan Jadi Sasaran Selfie di Solo
Puan Blusukan Bareng Gibran dan Bagikan Bantuan ke Warga Solo
Puan Blusukan Bareng Gibran dan Bagikan Bantuan ke Warga Solo
Asa Guru di Semarang, Berharap Kembali Didatangi Puan saat Jadi RI-1
Asa Guru di Semarang, Berharap Kembali Didatangi Puan saat Jadi RI-1
Rumah Susun 10 Tower yang Dibangun dengan  APBN Rp351 Miliar Ini Segera Rampung
Rumah Susun 10 Tower yang Dibangun dengan APBN Rp351 Miliar Ini Segera Rampung
Langkah Tanggap Darurat PUPR Atasi Banjir Rob Ekstrem Jawa Tengah
Langkah Tanggap Darurat PUPR Atasi Banjir Rob Ekstrem Jawa Tengah
PUPR Jamin Pembangunan Kawasan Industri Batang Berdayakan Tenaga Kerja Lokal dan UMKM
PUPR Jamin Pembangunan Kawasan Industri Batang Berdayakan Tenaga Kerja Lokal dan UMKM