Jakarta, Padangkita.com - 68 WNI kru kapal pesiar Diamond Princess masih dalam masa karantina di Pulau Sebaru Kecil, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Selama observasi, 68 WNI tersebut setiap hari mendapat pengawasan dari Prajurit TNI yang tergabung dalam Kogasgabpad.
Dikutip dari Kompas, Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Pangkogasgabpad) Laksamana Madya Yudo Margono mengatakan bahwa 68 WNI tersebut rutin bangun pagi pukul 05.00 WIB dan dilanjutkan dengan salat subuh berjamaah bagi yang Muslim.
Setelah itu, mereka mengikuti kegiatan olahraga dan sarapan pagi bersama. Kegiatan ini dilakukan untuk menjaga stamina dan fisik mereka agar tetap dalam kondisi yang baik.
Selain itu, Yudo menyebut pihaknya juga rutin memeriksa kesehatan 68 WNI itu sejak pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB.
Baca juga: Menkes Konfirmasi 3 Pasien Sembuh dari Corona
"Para petugas kesehatan Kogasgabpad rutin memeriksa kesehatan mereka. Tim Kogasgabpad juga melakukan pembersihan sektor-sektor area gedung tempat para WNI tinggal," jelasnya.
68 WNI tersebut juga mendapat fasilitas olahraga, antara lain tenis meja, bulu tangkis dan voli selama menjalani observasi.
"Serta fasilitas hiburan disiapkan untuk mengurangi kejenuhan selama observasi dengan disiapkan peralatan untuk karaoke, keyboard, gitar," kata dia.
Pria yang juga menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I itu menyatakan bahwa per Kamis (12/3/2020), 68 WNI eks kru kapal pesiar itu dalam kondisi yang sehat.
"Kondisi 68 WNI eks ABK Diamond Princess yang diobservasi di Pulau Sebaru Kecil, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, dalam keadaan sehat dan baik semuanya," ujar Yudo.
Sebelumnya, 68 WNI ini tiba di tanah air pada Minggu (1/3/2020) sekitar pukul 22.50 WIB., setelah menjalani karantina di perairan Jepang.
Mereka lalu di bawa ke Pulau Sebaru Kecil, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, untuk diobservasi selama 28 hari.
Observasi telah dilakukan sejak Kamis (5/3/2020) lalu. (*/try).