Jakarta, Padangkita.com - 69 WNI Kapal Diamond Princess akhirnya tiba di tanah air, setelah menempuh enam jam perjalanan, mereka tiba di Bandar Udara Kertajati Jawa Barat pada Minggu (1/3/2020) sekitar pukul 22.50 WIB.
WNI ABK kapal tersebut dievakuasi dari perairan Jepang dengan Pesawat Garuda sesuai instruksi dari Presiden Indonesia Jokowi hasil koordinasi dengan pemerintahan Jepang.
68 warga yang sejak dua minggu lalu minta dijemput usai pemeriksaan panjang terkait virus corona di perairan jepang tersebut langsung disemprot desinfektan sesaat turun dari pesawat.
Kru kapal yang divakuasi, terdiri dari 2 wanita dan 67 laki-laki, didampingi 11 kru dan 12 tim pendamping. Jadi total 92 orang, dilansir dari tribunnews.
Baca juga: 24 Pasien Suspect Virus Corona di Isolasi di RSPI Sulianti Jakarta
Selanjutnya mereka akan di bawa ke Pulau Sebaru melalui pelabuhan PLTU, Indramayu Jawa Barat. Dikabarkan mereka akan berangkat ke Pulau Sebaru dengan KRI Soeharso.
Dikutip dari Kompas.com, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, menyatakan bahwa WNI tersebut juga akan melakukan pemeriksaan kesehatan di atas KRI Soeharso sebelum diperiksa di Pulau Sebaru.
"Sampai di kapal diambil spesimen lagi untuk dipastikan yang bersangkutan dalam keadaan sehat," kata Muhadjir.
Muhadjir memastikan 69 WNI yang dievakuasi tersebut dalam kondisi sehat dan negatif virus corona.
"Jadi mereka yang berangkat ini (ABK) yang sekarang dievakuasi sebetulnya telah mendapatkan sertifikat status sehat dari otoritas Jepang," ujarnya Minggu (1/3/2020), dikutip dari tribunnews.
"Karena kalau dia tidak sehat, tidak boleh dievakuasi ini yang perlu saya tegaskan," imbuhnya.
Kendati demikian, Muhadjir mengatakan pemerintah terus melakukan pemeriksaan kesehatan kepada rombongan WNI ini.
"Kami juga akan memperdalam, mempercermati lagi sesuai dengan perintah bapak presiden harus dengan segala kehati-hatian," jelasnya.
"Maka nanti mereka juga akan dites ulang dengan standar dan fasilitas yang dimiliki oleh laboratorium penelitian penyakit infeksi Kementrian Kesehatan," kata Muhadjir. (*/try).
