Padangkita.com - Untuk mengevaluasi kelangkaan dan mahalnya harga liquified Petroleum Gas (LPG) 3 kg di pasaran. Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melakukan survei kelapangan dengan cara menyasar sejumlah pangkalan dan pedagang eceran di daerah itu. Rabu (21/03/2018).
Kabag Perekonomian Pemkab Pessel, Rosdi, mengatakan pihaknya melakukan hal itu untuk mengantisipasi LPG 3 kg yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir di Pessel.
"Kami akui dari hasil survei lapangan, tim menemukan kenaikan harga LPG 3 kg. Kondisi ini telah menyulitkan sejumlah masyarakat, khususnya kaum Ibu-Ibu rumah tangga dan pedagang kuliner," jelasnya dikutip dari pesisirselatankab, Kamis (22/03/2018).
Menurutnya, selain menemukan kelangkaan LPG 3 kg, tim juga menemukan adanya kenaikan harga pada sejumlah harga bahan pokok, seperti cabai yang biasa dijual seharga Rp40 ribu per kg, kini menjadi Rp60 ribu per kg.
"Kami menemukan banyak pengecer menjual diatas harga eceran tertinggi (Het). Terkait kondisi ini, dalam waktu dekat Pemkab Pessel akan menggelar rapat di Padang dengan pihak Pertamina dan sejumlah intansi lainnya untuk mencari solusi," sebutnya.
Sementara itu, Teti (42) salah satu pedagang Soto di Painan mengatakan, ia mengaku kesulitan untuk mendapatkan gas elpiji bersubsidi. Terkait kondisi itu, dia pun harus mencari ke agen atau pangkalan lain yang stoknya masih banyak.
"Benar, sudah hampir tiga minggu belakangan LPG 3 kg sulit dicari di kota Painan. Saya harus mencari ke tempat lain. Kalau di pangkalan sering kehabisan stok, jika pun ada saya hanya mendapatkan satu tabung saja," ungkapnya.
Hal senada dikatakan, Ujang (48) yang mengaku juga kesulitan mendapatkan LPG 3 kg akibat stok di pangkalan habis.