Jakarta, Padangkita.com - Keresahan menghadapi virus corona mulai muncul di tengah masyarakat Indonesia, termasuk industri yang mengalami kesulitan dalam mengimpor bahan baku. Salah satunya industri farmasi di Indonesia.
Selama ini China menjadi negara asal bahan baku terbesar bagi industri-industri di Indonesia, persentasenya mencapai 60 sampai 62 persen.
Menyikapi hal tersebut pemerintah melalui Kementrian Keuangan mengumumkan sejumlah kebijakan dalam mengatasi dampak virus corona (Covid-19). Kebijakan ini sebagian besar berlaku sejak Jokowi mengkonfirmasi kasus pertama virus corona di Indonesia.
Pemerintah menyiapkan kemudahan impor bahan baku bagi 500 importir yang selama ini memiliki reputasi baik.
Dikutip dari tempo, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan bahwa 500 importir tersebut telah menguasai 40 persen bahan baku di Indonesia.
Salah satunya yaitu menyiapkan kemudahan impor bahan baku bagi 500 importir yang selama ini memiliki reputasi yang baik.
“Mereka selama ini menguasai 40 persen dari keseluruhan bahan baku di Indonesia,” kata Sri Mulyani.
Mantan Pejabat Bank Dunia ini menyebut, prosedur impor bahan baku bagi 500 importir tersebut kan dipangkas nantinya. Sehingga, impor bahan baku bisa dilakukan dengan cepat dan produksi di dalam negeri bisa dilakukan.
“Kami mengurangi sebanyak mungkin halangan untuk impor,” kata Sri Mulyani.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan terdapat dua orang warga negara Indonesia (WNI) positif virus corona di Indonesia.
Kedua WNI ini sempat melakukan kontak dengan pasien positif virus corona berasal dari Jepang yang sempat singgah di Indonesia.
Saat ini dua pasien tersebut telah dirawat dan diisolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Pemerintah mengimbau agar masyarakat tetap tenang namun senantiasa waspada dan melakukan upaya antisipasi penyebaran virus corona. (*/try).