Padang, Padangkita.com - Harga masker di Kota Padang melonjak tajam, hingga 10 kali lipat dibanding harga biasa. Ini ditengarai karena wabah corona yang melanda. Selain mahal, masker juga menghilang di pasaran.
Pantauan padangkita.com di apotek-apotek yang ada di Kota Padang, umumnya apotek hanya menjual masker eceran. Harganya mencapai Rp120 ribu hingga Rp300 ribu per boks. Padahal biasanya hanya Rp25 ribu hingga Rp40 ribu per boks. Artinya, kenaikannya hingga 10 kali lipat dari harga biasanya.
Seperti salah satu apotek di kawasan Tarandam. Dari 25 apotek yang dikunjungi, ada yang menjual masker secara eceran sebanyak 19 apotek. Namun yang menjual per boks hanya 4 apotek.
Salah seorang pemilik apotek di Tarandam mengatakan, langka dan mahalnya harga masker disebabkan pasokan kurang. "Bahan pembuatan masker ini kan dari China. Sementara China saat ini sedang dilanda virus Corona. Jadi, tidak ada pasokan bahan. Akibatnya, produksi masker jadi berkurang. Ditambah naiknya permintaan pasar, makanya harga melonjak," ujarnya.
Pemilik apotek lainnya mengatakan, untuk mendapatkan masker pun susah dan harganya mahal. "Dari distributor barangnya kosong, belum tau kapan barangnya ada" katanya Senin (17/02/2020).
"Dari distributor kini harganya Rp 300.000 satu kotak, karena itu kami tidak berani ambil barang" jelasnya.
Pengelola apotek lainnya mengatakan, kelangkaan dan kenaikan harga masker terjadi sejak wabah corona merebak, dan sangat terasa efeknya dua minggu belakangan. Hingga sekarang stok masker masih kosong, kalau ada pun harganya mahal," tuturnya.
Hal yang sama juga didapati di beberapa apotek sepanjang Jalan Raya Ampang. Dari lima apotek yang dikunjungi padangkita.com, tidak ada satu pun apotek yang menjual masker dengan satuan boks.
Yang ada hanya masker yang dijual secara eceran, harganya pun melonjak. "Barang langka, makanya harga masker mahal," ujar salah seorang pemilik apotek.
Seorang pembeli yang ditemui di salah satu apotek mengaku kaget dengan kenaikan harga masker ini. Seperti yang disampaikan Zikri, 21, warga Aia Pacah.
Dia kaget karena biasanya hanya beli masker Rp 1.000 per pcs. Namun saat dia beli harganya mencapai Rp 5.000. Namun karena dia butuh, tetap dia beli. (pk-11)