Lagi, Sapi Bunting di Padang Dapat Insentif

Berita Terbaru, Baznas Kurban, Masa Pandemi Covid-19, BAZNAS Siapkan Enam Platform untuk Akomodir Layanan Kurban "Online", Berita Bukittinggi, Hewan Kurban Bukittinggi Menurun,

Sapi (Foto: www.sumbarprov.go.id)

Lampiran Gambar

Sapi Pasisia. (Foto: www.sumbarprov.go.id)

Padangkita.com - Sapi-sapi bunting di Kota Padang kembali mendapat insentif dari pemerintah kota. Setiap sapi bunting mendapatkan Rp500.000, Rabu (13/12/2017). Ini merupakan pemberian lanjutan setelah pada bulan oktober silam juga dilakukan hal yang serupa.

Kepala Dinas Pertanian Kota Padang Syaiful Bahri mengatakan tahun ini pemerintah kota menargetkan memberi insentif kepada 1.400 ekor sap. Sasarannya adalah sapi betina yang sedang bunting lima bulan ke atas. Tujuan dari pemberian insentif ini adalah untuk menjaga populasi sapi agar jumlah sapi tetap terjaga.

Baca juga: Pemilik Sapi Bunting Dapat Insentif dari Pemko Padang

"Targetnya 1.400 sapi setahun. Sasarannya, sapi betina yang bunting lima bulan ke atas. Dan kita telah menyalurkan insentif ini di Kec. Kuranji dan Kec. Koto Tangah,” katanya dikutip humas, Kamis (14/12/2017).

Sementara itu, walikota Padang Mehyeldi Ansyarullah mengatakan pemberian insentif merupakan bentuk keseriusan Pemko Padang dalam membantu perkembangbiakan sapi di Kota Padang. Selain itu sebagai upaya membantu peternak untuk biaya pemeliharaan menjelang kelahiran anak sapi tersebut. Sehingga menghasilkan sapi yang berkualitas dan memiliki nilai jual yang tinggi.

"Sejak 2015, Pemkot Padang memberikan insentif kepada peternak. Hal ini guna memotivasi peternak untuk lebih meningkatkan populasi," terang Mahyeldi.

Sebelumnya, Pemerintah kota Padang memberikan insentif bagi pemilik sapi-sapi bunting yang ada di Kecamatan Pauh. Hampir sekitar 200 ekor sapi bunting minimal berusia empat bulan memperoleh insentif sebesar Rp500.000 perekor.

Saat ini menurutnya, jumlah sapi yang ada di kota padang berjumlah lebih kurang 22.000 ribu ekor dan diharapkan dengan program ini jumlah sapi tersebut bisa meningkat hingga 23 ribu atau 24 ribu ekor.

Dirinya menambahkan, selama 2017 Dinas Pertanian kota Padang menargetkan pemberian insentif untuk 1.000 ekor sapi bunting. Hingga November telah terealisasi sebanyak 800 ekor. Sementara itu sisanya akan direalisasikan pada akhir November ini. Ditambahkannya, program ini hanya diberikan untuk semua pemilik sapi bunting di Kota Padang.

Untuk bisa mendapatkan manfaat dari program ini, peternak bisa mendaftarkan sapi betina bunting milik mereka ke Dinas Pertanian Kota Padang. Usia sapi bunting minimal 4 bulan. Setelah itu, petugas akan datang ke rumah, untuk melakukan pemeriksaan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, prognosa produksi daging sapi di dalam negeri periode 2017 tercatat sebesar 354.770 ton, sedangkan perkiraan kebutuhan daging sapi mencapai 604.968 ton.

Berdasarkan data Kementan, Upaya Khusus Sapi Wajib Bunting (Upsus Siwab) masih terus dikejar. Realisasi sapi wajib bunting hingga 19 Juni mencapai 563.987 ekor, sekitar 18,6 persen dari target 3 juta ekor tahun ini.

Baca Juga

Berita Pariaman, Pemko Pariaman Targetkan Masuk 10 Besar IGA 2021, Pariaman, Subar, Sumatra Barat Terbaru Hari ini
Pemko Pariaman Targetkan Masuk 10 Besar IGA 2021, Ini yang Akan Dilakukan
Berita Pariaman, Wako Genius Umar Tuntut Kreatifitas Kepala OPD di Masa Pandemi, Pariaman, Sumbar, Sumatra Barat Terbaru Hari Ini
Wako Genius Umar Tuntut Kreatifitas Kepala OPD di Masa Pandemi
Berita Agam, HUT Kemerdekaan RI, Warga di Agam Diminta Kibarkan Bendera Merah Putih Satu Bulan, Agam, Sumbar, Sumatra Barat Terbaru Hari Ini
HUT Kemerdekaan RI, Warga di Agam Diminta Kibarkan Bendera Merah Putih Satu Bulan Penuh
Berita Kota Pariaman Terbaru. Tes CPNS Pariaman. 3.065 Peserta Ikuti Tes CPNS di Kota Pariaman. Ujian CPNS Pariaman. Baca Padangkita.com
Seleksi Penerimaan ASN Diperpanjang, Berikut Tahapannya
Berita Pariaman, PAD Kota Pariaman Akan Dioptimalisasi, Pendapatan Daerah, Pariaman, Sumbar, Sumatra Barat terbaru hari Ini
PAD Kota Pariaman Akan Dioptimalisasi
Batusangkar, Padangkita.com - Sasaran dan tujuan strategis yang ada pada dokumen perencanaan pemerintah daerah maupun OPD belum maksimal.
Evaluasi SAKIP 2020, Kinerja OPD di Tanah Datar Dinilai Belum Maksimal