Kue Kareh-Kareh dan Pinyaram, 2 Kudapan Manis Khas Sumbar dari Tepung Beras

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Kudapan kareh-kareh dan pinyaram bisa menjadi alternatif takjil untuk berbuka puasa.

Kareh-kareh, salah satu kuliner asal Minangkabau. [Foto: Sonia/Padangkita.com]

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Kudapan kareh-kareh dan pinyaram bisa menjadi alternatif takjil untuk berbuka puasa.

Padang, Padangkita.com - Kudapan kareh-kareh dan pinyaram bisa menjadi alternatif takjil untuk berbuka puasa. Kuliner dari Padang Pariaman ini memiliki cita rasa manis, terbuat dari tepung beras. Makanan ini dapat ditemukan di pasar-pasar tradisional.

Memiliki tekstur seperti mi yang ditumpuk dan berwarna kuning kemerahan, sekilas kareh-kareh terlihat seperti serabut kelapa. Meskipun demikian, kue kareh-kareh tidak terbuat dari santan atau menggunakan bahan kelapa lainnya. Kue kareh-kareh ini terbuat dari adonan tepung beras dan gula pasir.

“Bahan yang digunakan yaitu tepung beras dan gula pasir serta perasa vanila. Namun, uniknya tepung beras yang digunakan beras yang ditumbuk sendiri. Kalau menggunakan tepung beras pabrikan sering gagal,” kata Oyong, 55 tahun, pedagang kue membagikan rahasia dagangannya kepada Padangkita.com.

Cara membuat kue kareh-kareh yaitu tepung gula dilarutkan dengan cara dimasak menggunakan air. Kemudian setelah gula matang dan didinginkan dicampurkan pada adonan tepung sedikit demi sedikit sembari terus diaduk. Setelah adonan tercampur kemudian siapkan cetakan dan minyak goreng panas.

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Kudapan kareh-kareh dan pinyaram bisa menjadi alternatif takjil untuk berbuka puasa.

Kuliner Minang, Pinyaram. [Foto: Sonia/Padangkita.com]

Cetakan yang digunakan untuk membuat kareh-kareh terbuat dari batok kelapa yang dilubangi atau dinamakan juga dengan tukua yang memiliki banyak lubang kecil-kecil.

“Tanda adonan siap digoreng yaitu teksturnya tidak terlalu kental dan tidak terlalu cair. Adonan kemudian dituangkan ke dalam tukua langsung di atas minyak panas,” jelasnya.

Setelah berwarna kemerahan, kareh-kareh diangkat dari penggorengan kemudian dibentuk seperti segitiga. Tahapan ini dilakukan saat masih panas, sebab jika dingin penganan ini akan rapuh dan mudah patah.

Kue Pinyaram

Sementara itu, pinyaram juga terbuat dari tepung beras. Bedanya dengan kareh-kareh, pinyaram menggunakan saka atau gula enau.

Halaman:

Baca Juga

Puan Bangga, Lagu Tak Tong Tong dan Baju Adat Minang Bawa TRCC Juara Internasional
Puan Bangga, Lagu Tak Tong Tong dan Baju Adat Minang Bawa TRCC Juara Internasional
Mengenal Istano Basa Pagaruyung, Pusat Kejayaan Minangkabau di Masa Lalu (1)
Mengenal Istano Basa Pagaruyung, Pusat Kejayaan Minangkabau di Masa Lalu (1)
Bertemu Mahyeldi, Wamenkumham Ungkap akan Akomodasi Hukum Adat Minang dalam RKUHP
Bertemu Mahyeldi, Wamenkumham Ungkap akan Akomodasi Hukum Adat Minang dalam RKUHP
Sejalan dengan Progul, Gubernur Mahyeldi: KAN Penjaga Eksistensi Nagari dan ABS-SBK
Sejalan dengan Progul, Gubernur Mahyeldi: KAN Penjaga Eksistensi Nagari dan ABS-SBK
Kisah Perempuan Minang Asal Lintau Jadi Sopir Bus AKAP, Satu-satunya di Jalur Sumatra-Jawa
Kisah Perempuan Minang Asal Lintau Jadi Sopir Bus AKAP, Satu-satunya di Jalur Sumatra-Jawa
Harga Makanan Favorit di Restoran Anak Perusahaan Hutama Karya, Ada Dendeng Batokok  
Harga Makanan Favorit di Restoran Anak Perusahaan Hutama Karya, Ada Dendeng Batokok