Padang, Padangkita.com - Kepolisian Sektor (Polsek) Lubuk Kilangan mencatat total kerugian akibat kebakaran lima toko di kawasan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang atau tepatnya di depan SPBU Indarung, Minggu (28/11/2021) mencapai Rp1 miliar.
Kerugian itu ditotalkan dari kerugian bangunan dan kerugian dagangan yang terdapat di dalam toko.
Diketahui, kebakaran ini menghanguskan toko jasa loundry, apotek, toko elektronik, dan warung pempek dan sate.
“Total kerugian bangunan Rp750 juga dari lima toko yang terbakar dan barang pemilik usaha totalnya Rp250 juga. Jadi keseluruhannya mencapai Rp1 miliar,” ujar Kapolsek Lubuk Kilangan, AKP Lija Nesmon.
Menurut Lija, soal kronologi dan penyebab kebakaran, berdasarkan hasil penyelidikan didapat api berasal dari jasa loundry yang menjalar ke bangunan lain yang berada satu deretan. Insiden itu terjadi sekitar pukul 12.30 WIB.
Lija menjelaskan, api cepat membesar dan menjalar lantaran adanya ledakan gas elpiji di warung sate yang berada di sebelah tempat jasa loundry tersebut. Tak tanggung-tanggung, ada sekitar 12 tabung gas elpiji berat tiga kilogram di dalamnya.
Warung sate itu dalam keadaan tutup, sehingga saat kebakaran terjadi tabung gas tersebut tak dapat dikeluarkan. Kemudian, setelah ledakan, api dengan cepat merambat ke toko elektrik yang berada disebelahnya yang juga tutup.
“Setelah itu, api menjalar lagi ke walung makanan di sebelahnya dalam keadaan tutup juga dan sampai ke apotek yang di sebelah warung makan tersebut,” ungkapnya.
Lantaran toko banyak yang tutup, kata Lija, barang berharga pemilik toko tak dapat diselamatnya. Sementara, pemilik apotek yang ketakutan meninggalkan barangnya hingga ludes dibakar api.
“Api baru dapat di padamkan sekitar pukul 13.45 WIB setelah Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang mengerahkan 9 armada. Korban jiwa tidak ada dilaporkan,” paparnya.
Baca juga: Kebakaran 5 Toko di Depan SPBU Indarung Padang Diduga Api Berasal dari Tempat Laundry
Lija menambahkan, kelima bangunan toko tersebut milik Dasrizal, 53 tahun, warga setempat dan pemilik usaha mengontrak. Usaha loundry merupakan milik AL, toko elektronik milik Yos, usaha kuliner pempek milik Arif, warung sate milik Nurhayati, dan apotek milik Idrus. [mfz/zfk]