Konsultasi Kesehatan: Kalau Anak Demam Tinggi Harus Bagaimana dan Kapan Mesti Dibawa ke Dokter?

Konsultasi Kesehatan: Kalau Anak Demam Tinggi Harus Bagaimana dan Kapan Mesti Dibawa ke Dokter?

dr. Martga Bella Rahimi, M.Biomed. [Foto: Dok.pribadi]

Pertanyaan

Ny. T, 28 tahun,

Dokter Mimi, saya mau bertanya. Saya memiliki seorang bayi laki-laki yang merupakan anak pertama kami yang berusia 9 bulan. Sudah 2 hari ini dia demam tinggi 38-39ºC. Apa sebaiknya bayi kami dibawa ke dokter ataukah harus menunggu 3 hari?

Jawaban

Salam sehat Ny. T,

Sebagai Ibu muda yang memiliki bayi pertama yang baru berusia 9 bulan, saya dapat memahami kekhawatiran Ibu.

Pada kondisi normal, tubuh manusia memiliki suhu di rentang 36,5–37,5°C. Secara umum, suhu tubuh manusia bervariasi dipengaruhi oleh jenis kelamin, usia, kegiatan, serta kondisi kesehatan. Seseorang dikatakan demam apabila suhu tubuhnya >37,5 °C.

Demam merupakan salah satu upaya tubuh untuk membunuh kuman penyakit yang masuk. Karena kuman penyakit akan mati pada suhu tinggi. Sehingga, apabila bayi mengalami demam, itu pertanda daya tahan tubuhnya berfungsi dengan baik.

Namun, jika demamnya menyentuh angka di atas 38°C dan berlangsung terus-menerus, maka Ibu perlu waspada. Karena demam tinggi dapat menyebabkan kejang pada bayi yang di dunia medis dikenal sebagai kejang demam.

Lalu, apa yang dapat dilakukan jika si buah hati mengalami demam tinggi terus menerus?

Nah, sebagai bentuk upaya sebelum dibawa ke dokter, berikut beberapa hal yang dapat Ibu lakukan di rumah untuk merawat bayi demam.

Pertama, saya mengapresiasi Ibu yang memiliki termometer di rumah. Karena, sebagai Ibu yang memiliki anak, termometer adalah salah satu alat wajib yang dimiliki di rumah. Mengukur suhu bayi secara berkala adalah bentuk perawatan awal yang penting yang dapat dilakukan di rumah.

Kedua, pada saat kita mendapati suhu bayi melebih normal maka tetap berikan ASI. Jika usia bayi sudah lebih 6 bulan, dapat ditambahkan air putih. Perbanyak konsumsi air pada bayi karena pada saat demam tubuh rentan mengalami dehidrasi. Selain itu, tetap berikan makanan dengan gizi seimbang agar nutrisinya terpenuhi.

Ketiga, hindari memberikan pakaian ataupun selimut tebal pada bayi. Pastikan suhu ruangan tidak terlalu panas ataupun terlalu dingin. Dan jika ingin memandikan bayi, maka mandikanlah dengan air hangat. Upayakan agar ruangan tempat bayi berada selalu nyaman.

Keempat, kompreslah bayi dengan air hangat pada beberapa daerah yaitu dahi, ketiak, dan dada. Area tersebut merupakan sensor otak untuk menentukan suhu tubuh. Jika otak, dalam hal ini hipotalamus, mendapati sensor suhunya panas, maka otak akan berupaya menurunkan suhu tubuh menjadi normal.

Sebaliknya, jika dikompres dengan air dingin, maka otak akan berupaya meningkatkan suhu tubuh sehingga akhirnya bayi menggigil. Pada saat memberikan kompres, diamkan kompres pada bagian tubuh tersebut selama 20-30 menit. Jika kompres sudah dingin atau mengering, jangan lupa untuk menggantinya.

Kelima, selalu sedia obat penurun panas yang bisa didapatkan di toko obat atau apotek terdekat tanpa resep dokter. Obatnya dapat berupa paracetamol drop, ibuprofen, atau obat penurun panas lainnya. Berikan sesuai dosis umur ataupun berat badan.

Nah, jika setelah melakukan hal di atas namun suhu tubuh bayi tidak kunjung turun dalam 48 jam, atau Ibu mendapati tanda bahaya pada bayi maka segeralah ke dokter. Adapun tanda bahaya demam pada bayi diantaranya: bayi sangat rewel dan tidak bisa ditenangkan, terjadi kejang, muntah dan menolak minum atau tidak mau menyusu, terjadi mimisan, gusi berdarah ataupun BAB hitam.

Mengingat bayi belum bisa berbicara, maka penting bagi kita selaku orangtua untuk memberikan perhatian lebih pada saat bayi sakit. Karena biasanya bayi yang sakit menjadi lebih rewel dibanding biasanya. Lakukan perawatan maksimal di rumah dengan 5 tips di atas dan jika tampak tanda bahaya, segera ke dokter. [*]


dr. Martga Bella Rahimi, M.Biomed atau akrab disapa dr. Mimi adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK Unand) yang sempat mengabdikan diri sebagai dosen di Bagian Anatomi selama 3 tahun 8 bulan. Sejak masa kuliah, dr. Mimi aktif menulis baik berupa buku maupun di media massa. Saat ini dr. Mimi yang merupakan pemilik Klinik Medika Surya juga dipercaya sebagai Manajer Klinik Cemara PKBI Sumbar. Untuk menghubungi dr. Mimi dapat melalui whatsApp 0822-1364-8186 ataupun melalui email dr.martgabellarahimi@gmail.com

Tag:

Baca Juga

Semen Padang dan PPNP Resmikan Nursery Kaliandra Merah di Payakumbuh
Semen Padang dan PPNP Resmikan Nursery Kaliandra Merah di Payakumbuh
"Di Bawah Kuasa Naga": Pameran Foto Fatris MF Mengungkap Ironi di Taman Nasional Komodo
"Di Bawah Kuasa Naga": Pameran Foto Fatris MF Mengungkap Ironi di Taman Nasional Komodo
Timnas Lolos Semifinal Piala Asia U-23, LaNyalla Doakan Juara dan Berlaga di Olimpiade Paris
Timnas Lolos Semifinal Piala Asia U-23, LaNyalla Doakan Juara dan Berlaga di Olimpiade Paris
Kata Kepala BNPB soal Penunjukan Sumbar jadi Tuan Rumah HKBN 2024
Kata Kepala BNPB soal Penunjukan Sumbar jadi Tuan Rumah HKBN 2024
HKBN 2024 di Padang: "Siap untuk Selamat", Muhadjir Effendy Minta Kesiapsiagaan Ditingkatkan
HKBN 2024 di Padang: "Siap untuk Selamat", Muhadjir Effendy Minta Kesiapsiagaan Ditingkatkan
Pj Wali Kota Pariaman Roberia Terima Penghargaan Pin Emas dari Polri
Pj Wali Kota Pariaman Roberia Terima Penghargaan Pin Emas dari Polri