Padang, Padangkita.com – Pelaksana harian (Plh) Kepala Lapas Kelas II A Muaro Padang, Novri menyebutkan, kasus positif Corona (Covid-19) mulanya diketahui dari beberapa orang warga binaan yang mengaku memiliki gejala batuk, demam hingga hilangnya penciuman pada Senin (26/10/2020) lalu.
Setelah dilakukan pendataan oleh petugas kesehatan Lapas, tercatat sebanyak 46 orang yang memiliki gejala serupa. Sehingga, pihak Lapas langsung melakukan koordinasi dengan tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Padang.
"Yang mengeluh memiliki gejala ini langsung kita petakan dan pisahkan dengan yang lainnya," ujar Novri di Lapas Muaro Padang, Senin (2/10/2020).
Setelah berkoordinasi dengan Satgas, warga binaan atau narapidaa (napi) tersebut diambil swab pada Rabu (28/10/2020) di Lapas Muaro. Selanjutnya pada Minggu (1/10/2020) hasil pemeriksaannya keluar dari Laboratorium Unand.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, sebanyak 40 orang dinyatakan positif Covid-19, sementara lima orang di antaranya dinyatakan negatif dan satu orang dengan hasil invalid.
"Napi yang positif ini berasal dari Blok B. Tahanannya campur, ada yang umum dan ada yang khusus seperti narkotika," katanya.
Selanjutnya, sebanyak 46 orang napi tersebut diisolasi di satu ruang tahanan yang sama untuk menghindari penularan.
"Yang negatif juga kita satukan untuk sementara. Karena mereka kan dari awal sama, satu tahanan, jadi kalau kita pisah dan kita gabungan dengan tahanan yang lain, nanti yang lain ini akan was-was juga," terangnya.
Saat ini, kata dia, pihaknya masih berkoordinasi dengan Satgas untuk mengambil tindakan antisipasi penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Klaster Baru Muncul di Lapas Klas II Padang, 40 Warga Binaan dan Petugas Dilaporkan Positif Covid-19
Dia menduga, kasus awal positif Covid-19 berasal dari barang bawaan atau titipan pengunjung, atau pegawai yang kontak dengan pengunjung dan kemudian pegawai kontak dengan warga binaan.
Dengan jumlah 40 kasus baru ini, Lapas Muaro kini telah menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Perlu tindakan cepat untuk memutusa mata rantai penularan. [pkt]