Simpang Empat, Padangkita.com - Teti, 42 tahun, pengusaha di Tanjung Balai, Sumatra Utara (Sumut) pulang kampung untuk membangun hunian sementara bagi saudaranya yang terdampak gempa di Nagari Kajai, Kecamatan Talamau.
Selain membangun hunian sementara atau huntara, ia juga berencana akan membangun aula sederhana di lokasi musala yang runtuh di Kampung Alang, Lubuk Panjang, Nagari Kajai, Kecamatan Talamau.
"Insya Allah saya akan mendirikan aula sementara di pekarangan musala ini, karena saya sewaktu kecil belajar mengajinya di sini," ungkap Teti kepada Padangkita.com, Selasa (8/3/2022).
Tujuan pembangunan ini, kata dia, agar masyarakat yang terdampak gempa bisa beribadah bersama di aula itu. Apalagi, lanjut dia, sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadan.
"Saya sudah bawa materialnya untuk mendirikan aula itu, walaupun sederhana, namun akan diupayakan bagaimana nanti masyarakat bisa nyaman untuk menempatinya," papar Teti.
Indrawari, 50 tahun, saudara Teti menambahkan, bahwa rumah mereka di daerah itu sebagian besar mengalami rusak berat dan tidak bisa ditempati sama sekali.
"Mungkin rumah kamilah yang terparah hancurnya. Jujur kami terpukul, apalagi kita mau Ramadan," ujarnya.
Ia menyampaikan, bahwa saat ini dirinya bersama warga lainnya tinggal di tenda yang mereka dirikan di depan rumah mereka masing-masing, karena memang tidak tahu mau mengungsi ke mana. Bahkan mereka lebih merasa aman dan nyaman kalau tetap bertahan di lokasi reruntuhan rumah mereka masing-masing.
Untuk diketahui, di Kampung Alang, Lubuk Panjang, Nagari Kajai ini terdapat dua musala yang mengalami rusak parah serta puluhan rumah lainnya yang sama sekali tidak bisa ditempati.
Baca juga: Di Depan Pengungsi Wagub Audy Janji Segera Bangun Rumah yang Rusak Akibat Gempa
Sedangkan berdasarkan data keseluruhan yang dihimpun Padangkita.com dari Satuan Tugas Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi, jumlah rumah yang mengalami rusak berat sebanyak 912 unit, rusak ringan 3.125 unit dan rusak sedang sebanyak 1.029 unit. [rom/pkt]