Kisah di Balik Nama Jembatan Merah Putih yang Dibangun dengan Anggaran Rp779,2 Miliar

Kisah di Balik Nama Jembatan Merah Putih yang Dibangun dengan Anggaran Rp779,2 Miliar

Jembatan Merah Putih, Kota Ambon, Privinsi Maluku. [Foto: Dok. Dinas Pariwisata Maluku]

Ambon, Padangkita.com - Jembatan Merah Putih di Kota Ambon, Provinsi Maluku ini punya kisah sendiri. Memiliki panjang 1.140 meter, jembatan ini pernah dinobatkan menjadi jembatan terpanjang di Indonesia Timur.

Secara teknis panjang jembatan ini adalah 1.140 meter yang terbagi ke dalam tiga bagian yaitu, Jembatan Pendekat di sisi Desa Poka (sisi Utara) sepanjang 520 meter, Jembatan Pendekat di sisi Desa Galala (sisi Selatan) sepanjang 320 meter, dan Jembatan Utama sepanjang 300 meter.

Jembatan Utama merupakan tipe jembatan khusus dengan sistem beruji kabel atau cable stayed, dengan jarak antar-pilon sepanjang 150 meter.

Pembangunan konstruksi jembatan ini telah mempertimbangkan geografi dan geologi, karena kawasan Pulau Ambon adalah kawasan yang rawan gempa tektonik.

Jembatan kabel pancang ini membentangi Teluk Dalam Pulau Ambon, yang menghubungkan Desa Rumah Tiga (Poka) di Kecamatan Sirimau pada sisi Utara, dan Desa Hative Kecil/Galala di Kecamatan Teluk Ambon pada sisi selatan.

Dibangun sejak 17 Juli 2011, Jembatan Merah Putih menelan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp779,2 miliar. Jembatan ini diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 4 April 2016.

Nah, mungkin belum banyak yang tahu, kenapa namanya Jembatan Merah Putih?

Mengutip data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), jembatan ini punya cerita unik di balik namanya. Awalnya jembatan ini akan dinamakan Galala-Poka, berdasarkan nama dua desa yang dihubungkan oleh jembatan.

Namun warga Desa Rumah Tiga yang wilayahnya juga dilewati oleh jembatan, keberatan karena tidak ikut dicantumkan sebagai nama jembatan.

Akhirnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengadakan rapat dengan Gubernur Maluku, Bappenas, DPRD, dan masyarakat ketiga desa untuk mencari solusi penamaan jembatan.

Hasil rapat memutuskan jembatan dinamai Merah Putih. Alasannya, Maluku termasuk salah satu dari 8 provinsi pertama yang ada saat Indonesia merdeka.

Baca juga: Daftar 10 Jembatan Terpanjang di Indonesia, Jembatan Batam – Bintan Bakal Jadi Nomor 1

Kini, kehadiran Jembatan Merah Putih mempercepat waktu tempuh antara Bandara Pattimura di Utara dengan pusat Kota Ambon di Selatan yang berjarak 35 km, dari 60 menit menjadi sekitar 20 menit saja. [*/pkt]

Baca Juga

Andre Rosiade Bawa 2 Bupati ke Kementerian PUPR, Pastikan Pembangunan - Perbaikan Jalan
Andre Rosiade Bawa 2 Bupati ke Kementerian PUPR, Pastikan Pembangunan - Perbaikan Jalan
Upaya Pemprov Sumbar - Daerah Berbuah Manis, Pusat Kucurkan Setengah Triliun Bangun Jalan
Upaya Pemprov Sumbar - Daerah Berbuah Manis, Pusat Kucurkan Setengah Triliun Bangun Jalan
Progres Flyover Sitinjau Lauik, Andre Rosiade: Paling Lambat Grounbreaking  November 2024
Progres Flyover Sitinjau Lauik, Andre Rosiade: Paling Lambat Grounbreaking November 2024
Pemprov Sumbar Klaim Semua Perusahaan Tambang di Air Dingin sudah Tak Beroperasi
Pemprov Sumbar Klaim Semua Perusahaan Tambang di Air Dingin sudah Tak Beroperasi
Arus Balik masih Padat, Pengoperasian Fungsional 2 Ruas Tol Trans Sumatra Diperpanjang
Arus Balik masih Padat, Pengoperasian Fungsional 2 Ruas Tol Trans Sumatra Diperpanjang
Pembenahan Lubuk Hantu Tuntas, Jalan Padang Panjang – Bukittinggi di Aia Angek Aman Dilalui
Pembenahan Lubuk Hantu Tuntas, Jalan Padang Panjang – Bukittinggi di Aia Angek Aman Dilalui