Kisah Amai Penjual Kerupuk dan Nama Kampung di Bukittinggi yang jadi Oleh-oleh Populer

Kisah Amai Penjual Kerupuk dan Nama Kampung di Bukittinggi yang jadi Oleh-oleh Populer

Foto kreatif kerupuk sanjai karya Syawal Zul Fitri yang menjadi Juara 3 kategori Umum pada ajang ‘Bukittinggi Photography Competition 2023’. [Foto: Ig Erman Safar]

Bukittinggi, Padangkita.com Kerupuk sanjai telah menjadi oleh-oleh ‘wajib’ dari Sumatra Barat (Sumbar). Namun, mungkin masih ada yang belum tahu bahwa nama ‘sanjai’ tersebut ialah nama sebuah kampuang (kampung) atau desa di Kota Wisata Bukitinggi.

Kisah Kampung Sanjai jadi nama oleh-oleh berupa kerupuk atau keripik paling terkenal di Sumbar ini, menjadi bagian dari cerita perjalanan Desa Wisata Sanjai yang masuk nominasi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.   

Telah diklaim bahwa Desa Wisata Sanjai merupakan daerah tempat asal kerupuk sanjai. Berawal dari oleh-oleh Kota Bukittinggi, kemudian menjadi oleh-oleh wajib setiap orang berkunjung ke Sumbar.

Mengutip profil Desa Wisata Sanjai yang dimut di situs Jadesta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), kerupuk sanjai yang ‘asli’ dibuat dari bahan singkong atau ubi kayu yang dikupas, dicuci, kemudian dipotong dengan pisau di atas paha.

Potongannya bisa bervariasi, seperti memanjang, bulat, persegi dan seperti stik panjang kecil yang disebut dengan kerupuk maco. Kerupuk sanjai maco sendiri merupakan kuliner tradisional masyarakat Bukittinggi pada acara-acara adat tertentu, yang masih cukup kental adatnya 

Nah, dikisahkan bahwa nama kerupuk/keripik sanjai berawal dari percakapan orang tua atau nenek moyang orang Sanjai yang membuat kerupuk singkong. Ia kemudian menjual kerupuk ke pasar di Kota Bukittinggi.

Di perjalanan menuju pasar, ia ditanya oleh warga yang mau membeli kerupuk, “Apo namo karupuaknyo Amai (Apa nama kerupuknya Bu)?”

Lalu dijawab, ‘karupuak belo’ (kerupuk singkong).

Karena banyak jenis kerupuk yang dijual di pasar, salah seorang pembeli kemudian bertanya, “Amai dari ma (Ibu dari mana asalnya)?”

“Dari Sanjai,” jawab sang ibu.

Disergah lagi oleh orang yang akan membeli tadi secara spontan, ”Kalau baitu awak agiah sajo namo karupuak sanjai baa nyo Amai? (Kalau begitu bagaimana jika kita beri nama dengan kerupuk sanjai saja bu )?”

Amai (ibu) mengangguk, “Ndak baa doh (tidak apa/setuju)!”

Maka sejak saat itu diberilah nama kerupuk singkong yang dari Sanjai dengan nama “keupuk sanjai”. 

Pada awalnya kerupuk yang dibuat hanya kerupuk tawar. Dalam perkembangannya bertambah menjadi kerupuk manis, bahkan sekarang ada kerupuk cokelat. Ada juga yang balado (dilumuri sambal cabai), dengan potongan, panjang, bulat, dan dadu serta tipis-tipis sekali.

Karena para orang tua dulu, kurang mengerti dengan masalah hak paten, maka nama kerupuk sanjai pun telah kadung dipakai umum di Sumbar. Namun, kini patennya sudah diurus oleh Pemerintahaan Kota (Pemko) Bukittinggi dan dipegang oleh salah seorang masyarakat pemilik usaha kerupuk sanjai mewakili masyarakat.

Keunikan Desa Wisata Sanjai

Kampung atau Desa Sanjai berada persis di tengah Kota Bukittinggi. Makanya, sekarang kampung tersebut lebih dikenal dengan nama Kampuang Wisata Sanjai. Lokasinya berada di Kelurahan Manggis Gantiang, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan. Letaknya strategis, dekat dengan pusat Kota Bukittinggi.

Sejumlah keunikan kampung atau desa ini masih dipertahankan. Di antaranya, di sini tetap banyak kegiatan seni dan budaya, serta memiliki banyak produk UMKM tradisional.

Selain itu, kampung ini juga memiliki pemandangan yang cukup indah dan nyaman. Kampung Sanjai memang asri dengan hamparan sawah-sawahnya yang hijau. Ada kebun sayur dan kolam-kolam ikan di antara persawahan.

Sehingga, banyak pengunjung yang tak menyangka, ternyata masih ada suasana kampung di Kota Bukittinggi. Meskipun letaknya di tengah kota, tetapi suasananya masih seperti di desa atau di kampung.

Di Desa Wisata Sanjai masih terdapat sejumlah pondok atau tempat khusus membuat kerupuk/keripik. Dulunya, para nenek moyang masyarakat Sanjai, mayoritas memiliki pondok khusus membuat kerupuk sanjai.

Makanya muncul keinginan untuk mempertahankan keunikan cara pembuatannya, yang tidak bisa dilakukan oleh para pemilik usaha kerupuk singkong di daerah yang lain. 

Orang Sanjai memotong singkongnya pakai pisau di atas paha di alas dengan kain. Saat ini masih terdapat tujuh pondok yang aktif memproduksi kerupuk sanjai asli di kampung ini.

Inilah yang menjadi ciri khas utama dari Desa Wisata Sanjai, yaitu dengan masih bisa menampilkan proses pembuatan keripiknya secara tradisional kepada wisatawan, walaupun mereka juga sudah memiliki alat yang modern, yang digunakan untuk memproduksi yang banyak.

Selain itu, Kampung Wisata Sanjai juga memiliki usaha tradisional yang unik, seperti proses pembuatan batu bata (pondok batu), pembuatan senjata tajam (apa basi), pengupasan kemiri secara tradisional (manokok dama), bordir kerancang dan sulaman.

Baca juga: Reaktivasi Kereta Api Kayu Tanam – Padang Panjang - Bukittinggi: Dikaji Jenis yang Cocok

Proses pekerjaan secara tradisional tersebut, hingga kini dapat diperlihatkan kepada tamu yang berkunjung. Di samping memiliki keunikan dengan kuliner tradisional dan souvenir lainnya, Desa Wisata Sanjai juga memiliki banyak potensi di bidang seni tradisional.

[*/pkt]

*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News

Baca Juga

Safari Ramadan, Wagub Vasko Salurkan Bantuan untuk Masjid, Beasiswa dan Santunan Imam
Safari Ramadan, Wagub Vasko Salurkan Bantuan untuk Masjid, Beasiswa dan Santunan Imam
Diplomasi Masakan Padang ala Gubernur Sumbar di Tengah Retret Mempersatukan Kepala Daerah
Diplomasi Masakan Padang ala Gubernur Sumbar di Tengah Retret Mempersatukan Kepala Daerah
RSAM Bukittinggi Kini Punya Fasilitas Radioterapi dan Unit Pengelola Darah untuk Pasien Kanker
RSAM Bukittinggi Kini Punya Fasilitas Radioterapi dan Unit Pengelola Darah untuk Pasien Kanker
Boyong Kepala Daerah Temui Menteri PU, Andre Rosiade Bantu Renovasi GHAS hingga Air Bersih Bukittinggi
Boyong Kepala Daerah Temui Menteri PU, Andre Rosiade Bantu Renovasi GHAS hingga Air Bersih Bukittinggi
Menang Pilkada, Erman-Heldo Pastikan 100% Air Bersih Warga Bukittinggi dan Rehab Pasar Bawah
Menang Pilkada, Erman-Heldo Pastikan 100% Air Bersih Warga Bukittinggi dan Rehab Pasar Bawah
Ilmuwan Muda Ini Emosi Masakan Padang Disebut Tidak Sehat, Tunjukkan Titik Masalahnya
Ilmuwan Muda Ini Emosi Masakan Padang Disebut Tidak Sehat, Tunjukkan Titik Masalahnya