Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Kemendagri tolak nomenklatur Biro Kerja Sama Pembangunan Rantau Pemprov Sumbar
Padang, Padangkita.com – Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah menyayangkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Biro Kerja Sama Pembangunan Rantau tidak diterima dalam nomenklatur organisasi oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), karena tidak sesuai dengan aturan yang ada.
“Kita mesti patuh akan keputusan tersebut hingga terjadi perubahan menjadi Biro Pembangunan saja,” kata Mahyeldi ketika melantik 169 pejabat eseloon II dan III, Jumat (21/5/2021).
Mahyeldi Ansharullah mengatakan, rantau (perantau) bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar sangat penting dalam memberikan kontribusi memajukan pembangunan daerah. Karena porensi perantau Sumbar amat besar yang juga ada di berbagai belahan dunia yang dapat menjadi perwakilan Indonesia di luar negeri untuk aktif mempromosikan berbagai produk yang ada di ranah Minang.
Lebih jauh Mahyeldi menyampaikan, peran Biro Kerja Sama dan Rantau sangat penting dalam hal menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi, pemantauan bidang kerja sama dalam daerah dan luar negeri.
Salah satu fungsi dan tugas pokok Biro Kerja Sama Pembangunan dan Rantau sebagai wadah fasilitasi kerja sama antara pemerintah daerah dengan paguyuban perantau dimana pun berada.
"Inilah yang kita butuhkan untuk menperkuat komitmen antara perantau, sebagai penyambung lidah untuk kemajuan Sumbar di mata dunia," ulasnya.
"Sudah saatnya Sumbar go internasional, banyak orang Minang ada di mana-mana. Seperti perantau Minang yang ada di luar negeri dan luar Sumbar. Bukan hanya di Amerika dan China masih banyak lagi di negara lain," ucap Mahyeldi.
Menurut Mahyeldi, di tengah tantangan yang berat ini, Sumbar harus jeli menangkap peluang. Pandemi Covid-19 belum tentu selesai dalam waktu dekat. Peluang-peluang yang ada harus dicermati, dan menyiapkan diri agar di saat situasi telah pulih nanti, Sumbar mampu bersaing.
Kendati begitu, dalam menghadapi kondisi sulit ini, Mahyeldi meminta semua pihak tak boleh pesimis. Di saat perdagangan global mengalami perlambatan, Sumbar kata dia, justru harus bergerak lebih cepat, gesit dan responsif.
Mahyeldi meminta ada perwakilan Sumbar di luar negeri guna menawarkan potensi yang dimiliki Sumbar.
"Banyak sektor yang bisa kita tawarkan di negara lain, seperti adat istiadat, pariwisata, dan produk khas Minangkabau hasil usaha UMKM kita," kata Mahyeldi.
Ia menekankan, agar pejabat yang dilantik bisa memberikan inovasi yang aktif, bangun komunikasi dengan setiap perantau Minang yang ada di luar negeri untuk mencari pasar baru.
Baca Juga: Pertama Kali Sejak Jadi Gubernur Sumbar, Mahyeldi Langsung Lantik 169 Pejabat
"Segera lakukan promosi kebudayaan, adat istiadat dan produksi asli Minangkabau dengan strategi baru, pendekatan baru, dengan target capaian yang besar bagi UMKM kita untuk kesejahteraan Sumatra Barat," tegasnya. [pkt]