Kehilangan Air 40 Persen, DPRD Minta Pemerintah Evaluasi Status PDAM Tirta Langkisau

Kehilangan Air 40 Persen, DPRD Minta Pemerintah Evaluasi Status PDAM Tirta Langkisau

Kondisi PDAM Tirta Langkisau sedang mengalami devisit sehingga sulit berkontribusi pada PAD Pessel. [Foto: Ist.]

Painan, Padangkita.com - Direktur PDAM Tirta Langkisau, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Herman Budiarto, mengungkapkan kehilangan air mencapai 40 persen per tahun, akibat banyak meteran yang rusak di makan usia.

Kondisi itu, kata dia, memicu kerugian yang relatif besar, jika dikalikan dengan biaya produksi yang senilai 3.650 per kubik. Parahnya, lanjut dia, persoalan tersebut hingga kini belum bisa diatasi, karena mahalnya investasi penggantian meteran.

"Sementara neraca keuangan perusahaan sampai kini terus merugi akibat operasional yang tinggi, bahkan jelang akhir tahun ini masih tercatat kerugian Rp200 juta," ujarnya pada Padangkita.com, Kamis (30/12/2021).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total penjualan air Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) air minum itu sepanjang 2020 tercatat 4.478.150 kubik atau senilai Rp13,2 miliar dari 25 ribu lebih pelanggan.

Sedangkan di sisi lain, kata Herman, biaya operasional nyaris sama besarnya dengan pendapatan, sekitar Rp1,1 miliar tiap bulan atau Rp12,3 miliar per tahun, sehingga tidak bisa mengembangkan sayap bisnis.

"Tanpa adanya suntikan modal dari pemerintah kabupaten melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sulit bagi perusahaan melebarkan sayap bisnisnya," tuturnya.

Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) meminta PDAM agar rutin mengganti meter air pelanggan yang usianya sudah di atas lima tahun untuk menghindari kebocoran air.

Kemudian, meminimalisasi kebocoran fisik dengan menjamin keandalan jaringan perpipaan akibat usia, bocor pada sambungan serta penyebab lainnya yang memicu kehilangan air. Kemudian mengantisipasi kebocoran non-fisik seperti pencurian air.

Selain menekan kerugian, pengurangan risiko kehilangan air akibat kebocoran juga mempercepat upaya perluasan jangkauan layanan pada wilayah-wilayah yang hingga kini belum terjangkau jaringan perpipaan PDAM.

Sementara, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 mengonfirmasi keterjangkauan layanan air bersih kini sebesar 87,37 persen.

Kemudian pada 2022, pemerintah daerah 'Negeri Sejuta Pesona' itu menargetkan jangkauan layanan air bersih meningkat menjadi 89,37 persen, dengan proyeksi pendanaan senilai Rp23,6 miliar.

Sedangkan sampai pengujung tahun usia RPJMD, pemerintah kabupaten mematok luasan pelayanan hingga 92,21 persen, dengan kebutuhan modal diperkirakan mencapai Rp137 miliar lebih.

"Dari 15 kecamatan yang ada, Ranah Ampek Hulu Tapan dan Basa Ampek Balai Tapan adalah yang terendah, dengan hanya 270 pelanggan," jelasnya.

Sebelumnya, Ketua Fraksi Demokrat DPRD Pesisir Selatan, Hanafi Herman meminta pemerintah kabupaten agar mengevaluasi status PDAM Tirta Langkisau sebagai salah satu BUMD.

Menurutnya, sikap pesimis direktur dan kondisi keuangan perseroan yang parah membuatnya sulit untuk berkembang. Sebaiknya perlu pengkajian statusnya dari badan usaha, menjadi layanan umum.

Baca juga: Direktur PDAM Tirta Langkisau Ungkap Kondisi yang Berat, Wabup Minta Buat Terobosan

"Kalau perlu Unit Pelayanan Teknis di bawah salah satu perangkat daerah, sehingga bisa lebih efisien dan target perluasan layanan lebih cepat terealisasi," ujar politisi asal Dapil I Pesisir Selatan itu. [amn/pkt]

Baca Juga

Andre Rosiade: Jelang Lebaran, Gerindra Bagikan Ribuan Paket Sembako untuk Korban Banjir Pessel
Andre Rosiade: Jelang Lebaran, Gerindra Bagikan Ribuan Paket Sembako untuk Korban Banjir Pessel
Andre Rosiade kembali Realisasikan Janji Hadirkan Listrik bagi Masyarakat Surantih Pessel
Andre Rosiade kembali Realisasikan Janji Hadirkan Listrik bagi Masyarakat Surantih Pessel
Tak hanya Sediakan Sahur, Gerindra  juga Bagikan Takjil dan Nasi Berbuka untuk Korban Banjir
Tak hanya Sediakan Sahur, Gerindra juga Bagikan Takjil dan Nasi Berbuka untuk Korban Banjir
Gubernur Mahyeldi Minta Rincian Kerugian Kerusakan TPI Surantih Akibat Banjir
Gubernur Mahyeldi Minta Rincian Kerugian Kerusakan TPI Surantih Akibat Banjir
Gubernur Mahyeldi Salurkan 220 Ton Beras Cadangan Pangan untuk Warga Pessel
Gubernur Mahyeldi Salurkan 220 Ton Beras Cadangan Pangan untuk Warga Pessel
Bank Nagari Serahkan Bantuan Rp50 Juta untuk Korban Banjir di Pesisir Selatan
Bank Nagari Serahkan Bantuan Rp50 Juta untuk Korban Banjir di Pesisir Selatan