Kawasan Saribu Rumah Gadang Solok Selatan, Wisata Sejarah dan Budaya di Permukiman Tradisional

Kawasan Saribu Rumah Gadang Solok Selatan, Wisata Sejarah dan Budaya di Permukiman Tradisional

Ilustrasi nagari yang digambarkan dengan rumah gadang. Ini adalah Kawasan Saribu Rumah Gadang (SRG) di Solok Selatan (Solsel). [Foto: Dok. Kementerian PUPR]

Padang Aro, Padangkita.com – Banyak pilihan wisata sejarah dan budaya di Sumatra Barat (Sumbar). Salah satunya yang recommended adalah kawasan Saribu Rumah Gadang (SRG) di Solok Selatan (Solsel).

Kawasan SRG memang sangat istimewa, karena dengan area seluas 23.6 hektare, di dalamnya terdapat ratusan Rumah Gadang Bagonjong, masjid, surau dan makam yang berumur ratusan tahun. Kawasan SRG juga menjadi destinasi pariwisata permukiman tradisional.

Lokasi Kawasan Saribu Rumah Gadang (SRG) berjarak 147 km dari Bandara Internasional Minangkabau dengan waktu tempuh sekitar 3,5 jam hingga 4 jam menggunakan transportasi darat.

Wisatawan yang berkunjung ke kawasan SRG akan dimanjakan dengan keindahan Gunung Kerinci yang merupakan gunung tertinggi di Asia Tenggara. Sebagai jantung pariwisata di Sumbar, Solok Selatan juga memiliki destinasi alam yang mempesona, di antaranya Kebun Teh Liki, Puncak Bangun Rejo, Goa Batu Kapal dan Air Terjun Kembar.

Tidak itu saja, jika dari arah Kota Padang menuju kawasan SRG, maka sepanjang perjalanan akan menjadi pengalaman yang sulit dilupakan. Selain melewati kebun teh, ada pemandangan indah lainnya, yakni panorama Danau Kembar. Dan tentu saja, sepanjang pejalanan mata akan dimanjakan oleh hijaunya hutan Bukit Barisan.

Sejarah Revitalisasi Kawasn Saribu Rumah Gadang

Kawasan Saribu Rumah Gadang (SRG) makin siap menerima kunjungan setelah direvitalisasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatra Barat (Sumbar), Ditjen Cipta Karya memulai kegiatan revitalisasi sejak November 2019 dan rampung 100 persen pada Desember 2020.

Kegiatan revitalisasi meliputi pemugaran 32 rumah gadang, pembangunan menara songket, bangunan pusat informasi dan souvernir, panggung dan ruang terbuka hijau serta pekerjaan mechanical, electrical, dan plumbing (MEP) kawasan.

Dalam revitalisasi kawasan pusaka SRG, utamanya pemugaran rumah gadang melibatkan tukang-tukang tuo yang memiliki keahlian dalam membangun serta membuat ornamen bangunan, seperti ukir-ukiran.

Konsep revitalisasi kawasan SRG mengedepankan keutuhan kearifan lokal. D antara yang terlibat dalam revitalisai SRG adalah Dr. Ir. Johny Wongso dari Pusat Dokumentasi Arsitektur (PDA) dan Tim dari Universitas Bung Hatta (UBH) yang merupakan Arsitek Rumah Gadang.

Baca juga: Infrastruktur yang Dibangun Kementerian PUPR di Sumbar, dari Kawasan Saribu Rumah Gadang hingga Jalan Tol

Revitalisasi kawasan SRG dibiayai dengan APBN 2019-2020 sebesar Rp67,3 miliar, dilaksanakan kontraktor PT. Wisana Matra Karya dan konsultan perencana PT. Jakarta Konsultindo. [*/pkt]

 

*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News

Baca Juga

Gubernur Ajak Pucuk Adat Alam Surambi Sungai Pagu Ikut Kawal Kondusivitas Pemilu 2024
Gubernur Ajak Pucuk Adat Alam Surambi Sungai Pagu Ikut Kawal Kondusivitas Pemilu 2024
Serahkan 10 Ribu Bibit Nila, Gubernur Mahyeldi Nilai Luak Kapau Cocok Budi Daya Ikan Air Tawar
Serahkan 10 Ribu Bibit Nila, Gubernur Mahyeldi Nilai Luak Kapau Cocok Budi Daya Ikan Air Tawar
Gubernur Mahyeldi Resmikan Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan SMA - SMK di Solsel
Gubernur Mahyeldi Resmikan Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan SMA - SMK di Solsel
Kota Pariaman Peringkat 6 MTQ Nasional XL Tingkat Provinsi Sumbar di Solok Selatan
Kota Pariaman Peringkat 6 MTQ Nasional XL Tingkat Provinsi Sumbar di Solok Selatan
Raih Nilai Tertinggi, Kafilah Limapuluh Kota Juara Umum MTQ Nasional XL
Raih Nilai Tertinggi, Kafilah Limapuluh Kota Juara Umum MTQ Nasional XL
Pemprov Sumbar Salurkan BKK Rp7 Miliar untuk MTQ di Solok Selatan
Pemprov Sumbar Salurkan BKK Rp7 Miliar untuk MTQ di Solok Selatan