Jumlahnya 5 Kali Penduduk Sumbar, Perantau Potensial Promosikan Hasil Kerajinan Daerah

Jumlahnya 5 Kali Penduduk Sumbar, Perantau Potensial Promosikan Hasil Kerajinan Daerah

Wagub Sumbar Audy Joinaldy melihat Pelatihan Sulam Kerja Sama Yayasan Bina Ranah Rantau (YBRR Jakarta) dengan Muslimah Group Solok, Kamis (26/10/2023). [Foto: Dok. Biro Adpim Sumbar]

Arosuka, Padangkita.com - Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Audy Joinaldy menyampaikan, bahwa perantau memiliki peran penting dalam membantu pengembangan industri kerajinan Sumbar, salah satunya dari segi promosi dan pemasaran.

"Jumlah perantau Sumbar itu sangat signifikan, diperkirakan lima kali lebih banyak dari jumlah penduduk yang ada di Sumbar. Mereka sangat berpotensi untuk bisa membantu promosi dan pemasaran produk kerajinan di daerah," ujar Wagub Sumbar saat membuka Pelatihan Sulam, Kerja Sama Yayasan Bina Ranah Rantau (YBRR Jakarta) dengan Muslimah Group Solok, Kamis (26/10/2023).

Audy juga menyebutkan, dari segi kualitas produk kerajinan asal Sumbar tidak kalah dibandingkan produk kerajinan daerah lain. Namun, sebagian perajin masih kesulitan dalam segi pemasaran.

"Jika kerja sama antara perajin di Sumbar dengan perantau bisa terjalin dengan baik, maka dengan sendirinya aspek pemasaran akan lebih terbuka dan menjadi lebih mudah. Sehingga dapat membantu pengembangan usaha industri kerajinan di Sumbar," harap Wagub.

Ia kemudian menyebut, perajin juga harus bisa menyesuaikan diri dengan kondisi kekinian yang makin lekat dengan teknologi dan digitalisasi.

Pemprov Sumbar, kata dia, akan memberikan dukungan, di antaranya dengan pembinaan kepada perajin melalui OPD terkait, sehingga kualitas dari produk yang dihasilkan bisa sesuai dengan selera pasar. Kemudian pemerintah daerah juga bisa memfasilitasi para pelaku industri kerajinan untuk mendapatkan permodalan dari perbankan.

Ia mengungkapkan, untuk mendukung hal tersebut saat ini Pemprov Sumbar juga memiliki program unggulan menciptakan 100 ribu enterpreneur yang tertuang dalam RPJMD 2021-2026. Hingga saat ini, sudah lebih dari 40 ribu enterpreseur baru tercipta sejak program itu dimulai pada 2021 dan diharapkan terus tumbuh sesuai dengan target.

"Industri kerajinan menjadi salah satu bidang yang bisa memacu tumbuhnya enterpreneur baru ini, tentu dengan dukungan bersama antara pemerintah daerah dan para perantau," kata Audy.

Sementara itu, Ketua Pengurus Yayasan Bina Ranah Rantau (YBRR) Jakarta, Ramlis mengatakan pelatihan yang diberikan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan perajin agar lebih diterima dan mudah masuk ke pasar.

Baca juga: Inacraft 2022, Ny. Harneli: Saatnya Produk Kerajinan Sumbar Menembus Pasar Global 

"Kita berharap dengan pelatihan ini, akan semakin banyak pelaku usaha kerajinan yang naik kelas dan mengembangkan usahanya," katanya.

Kegiatan itu, turut dihadiri oleh owner Muslimah Group Solok, Almito, Ketua Kadin Solok, dan pimpinan Muslimah Group Solok Rosmawati. [*/adpsb]

Baca berita Kabupaten Solok terbaru dan berita Sumbar terbaru hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Pertemuan Wamen UMKM Helvi Yuni Moraza dengan Wagub Sumbar Audy Joinaldy dan sejumlah pejabat Pemrpov Sumbar. [Foto: Dok. Diskominfotik Sumbar]
Punya Program 'Sapa UMKM', Wamen Helvi Tegaskan Komitmen Pusat Dukung Daerah
Hafid Dauli dan Hardi Putra Lolos UKK Seleksi Calon Direktur Kredit dan Syariah Bank Nagari
Hafid Dauli dan Hardi Putra Lolos UKK Seleksi Calon Direktur Kredit dan Syariah Bank Nagari
Sumatera Barat Rilis Peta Jalan Pengembangan Ekonomi Kreatif
Sumatera Barat Rilis Peta Jalan Pengembangan Ekonomi Kreatif
Tingkatkan Kualitas Transparansi Pelayanan Publik, Gubernur Sumbar Luncurkan "Sepakat"
Tingkatkan Kualitas Transparansi Pelayanan Publik, Gubernur Sumbar Luncurkan "Sepakat"
Salurkan Hak Pilih Pilkada 2024, Mahyeldi Imbau Masyarakat Jaga Suasana Tetap Kondusif
Salurkan Hak Pilih Pilkada 2024, Mahyeldi Imbau Masyarakat Jaga Suasana Tetap Kondusif
Pemprov Sumbar - Kadin Kolaborasi Kembangkan Potensi Sektor Pertanian dan EBT
Pemprov Sumbar - Kadin Kolaborasi Kembangkan Potensi Sektor Pertanian dan EBT