Jokowi Tunjuk BKKBN Pimpin Program Penurunan Stunting di Indonesia

Program penurunan stunting, BKKBN

Ils. [Foto: Ist]

Jakarta, Padangkita.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan kepada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengoordinasikan pelaksanaan program penurunan stunting di Indonesia.

“Telah diputuskan (Presiden) bahwa sebagai ketua pelaksana dari program luar biasa di dalam penanganan stunting ini adalah di bawah BKKBN,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy usai mengikuti Rapat Terbatas yang dipimpin oleh Presiden, di Jakarta, Senin (25/01/2021).

Muhadjir menyebut presiden juga memerintahkan supaya difokuskan kepada beberapa Kementerian yang memang memiliki perpanjangan tangan langsung ke bawah, sehingga dengan demikian hanya beberapa kementerian dan lembaga.

Selain itu, kata dia, Jokowi juga meminta agar daerah-daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota terutama yang angka stunting-nya masih tinggi, betul-betul memiliki kepedulian, memiliki kesungguhan dalam ikut serta menangani stunting ini.

Menurutnya, Jokowi menargetkan penurunan angka stunting hingga mencapai kisaran 14 persen pada tahun 2024. Angka stunting di Indonesia pada tahun 2019 adalah sebesar 27,6 persen dan diperkiraan mengalami kenaikan di tahun 2020 akibat adanya pandemi Covid-19 yang melanda.

Baca juga: Kasus Covid-19 Indonesia Nyaris Tembus 1 Juta, Sembuh 809.488 Orang

Sehingga, untuk mencapai target tersebut, setiap tahun harus tercapai penurunan angka stunting sebesar 2,7 persen. Menko Muhadjir mengatakan ini adalah suatu target yang luar biasa besar, karena itu Presiden memberikan arahan agar ada langkah-langkah yang luar biasa, yang tidak biasa.

Dalam melakukan upaya tersebut, kata Menko Muhadjir, Presiden meminta hasil pemetaan stunting di Indonesia digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan. Presiden menekankan supaya itu dijadikan dasar untuk membuat langkah-langkah konkrit, detail, dan terukur sampai tahun 2024 nanti.

Jokowi, menurut Muhadjir, memberikan perhatian pada upaya penurunan stunting ini karena sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak-anak Indonesia. Anak atau bayi sudah terlanjur kena stunting pada usia 1.000 hari awal kehidupan, maka perkembangan kecerdasannya itu tidak akan bisa optimal sampai nanti dewasa menjadi usia produktif.

“Berdasarkan data Bank Dunia, angka stunting angkatan kerja di Indonesia mencapai 54 persen. Inilah kenapa Bapak Presiden memberikan perhatian yang sangat-sangat khusus berkaitan dengan masalah stunting ini,” kata Muhadjir. [*/try]


Baca berita terbaru hanya di Padangkita.com

Tag:

Baca Juga

PT Semen Padang Raih Penghargaan dari BKKBN atas Komitmen Penanganan Stunting
PT Semen Padang Raih Penghargaan dari BKKBN atas Komitmen Penanganan Stunting
Angka Stunting Turun Signifikan, Kota Pariaman Terima DAK Rp3,17 Miliar dari BKKBN Sumbar
Angka Stunting Turun Signifikan, Kota Pariaman Terima DAK Rp3,17 Miliar dari BKKBN Sumbar
Pemerintah Diminta Perketat Pengawasan Pemasaran Kental Manis untuk Cegah Stunting
Pemerintah Diminta Perketat Pengawasan Pemasaran Kental Manis untuk Cegah Stunting
Ada Pemda Akali Data Stunting, Sultan Minta Pemerintah Evaluasi Skema 'Reward'
Ada Pemda Akali Data Stunting, Sultan Minta Pemerintah Evaluasi Skema 'Reward'
Inovasi Sumur Ganting, Upaya Kecamatan Padang Timur Lawan Stunting
Inovasi Sumur Ganting, Upaya Kecamatan Padang Timur Lawan Stunting
Audit Stunting di Kota Padang: Semua Kasus Tertangani
Audit Stunting di Kota Padang: Semua Kasus Tertangani