Jalan Tol Bermanfaat Langsung bagi Masyarakat, Wamenkeu Ungkap Fakta-faktanya

Jalan Tol Bermanfaat Langsung bagi Masyarakat, Wamenkeu Ungkap Fakta-faktanya

Jembatan Lembah Ireng I adalah jembatan jalan tol terpanjang di Pulau Jawa atau di Jalan Tol Trans Jawa (JTTJ). [Foto: Dok. Kementerian PUPR]

Jakarta, Padangkita.com – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengungkapkan bahwa pembangunan jalan tol yang telah jadi Proyek Strategis Nasional (PSN) memberikan manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Jalan tol itu bisa digunakan oleh seluruh masyarakat, bisa digunakan oleh seluruh orang yang melintas, bisa digunakan untuk meningkatkan aktivitas ekonomi, meningkatkan konektivitas,” kata Wamenkeu saat meninjau perkembangan pembebasan tanah untuk Jalan Tol Solo – Yogyakarta - Kulonprogo di Kantor Kelurahan Purwomartani, Yogyakarta, Kamis (25/8/2022).

Dalam kesempatan itu, Wamenkeu Suahasil juga melihat proses pembayaran Uang Ganti Rugi (UGR) pelepasan hak atas tanah milik rakyat untuk pembangunan ruas jalan tol yang memiliki panjang 96,57 km.

“Negara menghormati hak milik tanah yang dimiliki oleh warga dengan memberikan uang ganti kerugian. Namun, sebenarnya ini adalah bentuk dari ‘uang ganti untung’, karena setelah tanahnya diganti uang, maka semuanya beruntung,” ujar Suahasil.

Keuntungan tersebut, kata Wamenkeu Suahasil, karena pembangunan jalan tol ini memberikan multiplier effects bagi semua pihak, baik pemilik tanah, terbukanya lapangan kerja bagi para pekerja Indonesia, maupun seluruh masyarakat yang memanfaatkan jalan tol tersebut.

Selain itu, adanya jalan tol tersebut mempercepat konektivitas wilayah Yogyakarta, Solo, dan Semarang sehingga mampu mendorong peningkatan pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Lebih lanjut ia mengatakan pembangunan jalan tol dilakukan dengan mengedepankan prinsip tata kelola yang baik, akuntabel, serta menjunjung tinggi sinergi dan kolaborasi dalam ekosistem pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Sinergi antara Kementerian Keuangan, Kementerian PUPR, Kementerian ATR, LMAN, dan BUJT, Pemerintah Daerah, serta BPK sebagai lembaga pengawas diharapkan dapat mengakselerasi seluruh proses pembangunan secara cepat, efektif, dan good governance.

“Saya sudah melihat prosesnya dan saya berharap saya minta kepada seluruh staf dari Kementerian dan Lembaga terkait untuk membuat suatu proses yang cepat efisien dan kemudian juga bisa memastikan hak dari Ibu Bapak semua sebagai pemilik hak,” kata Suahasil.

Baca juga: Sempat Tertunda 10 Tahun Akibat Lahan, Pembangunan Jalan Tol di Ibu Kota Ini Dipercepat

Pada kesempatan itu, Wamenkeu Suahasil juga bertemu dan berdiskusi dengan masyarakat penerima UGR. Apresiasi dan ucapan terima kasih dia sampaikan kepada masyarakat karena telah mendukung percepatan pembangunan dengan menyerahkan tanah kepemilikan untuk digunakan pembangunan jalan tol yang diharapkan memberikan kemaslahatan bagi masyarakat. [*/pkt]

 

*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News

Baca Juga

Hutama Karya Resmi Mulai Konstruksi JTTS Tahap II, Ini Daftar Proyek Jalan Tol yang Dibangun
Hutama Karya Resmi Mulai Konstruksi JTTS Tahap II, Ini Daftar Proyek Jalan Tol yang Dibangun
Serius Ingin Ikut Biayai Flyover Sitinjau Lauik, Ini Pengalaman Bank Nagari di Proyek-proyek Besar
Serius Ingin Ikut Biayai Flyover Sitinjau Lauik, Ini Pengalaman Bank Nagari di Proyek-proyek Besar
Pemprov Upayakan Perbaikan Jalan Balingka – Padang Lua Menggunakan Anggaran Pusat
Pemprov Upayakan Perbaikan Jalan Balingka – Padang Lua Menggunakan Anggaran Pusat
Trase Jalan Tol Sicincin-Bukittinggi Diusulkan Pindah jadi Sicincin-Singkarak-Tanah Datar
Trase Jalan Tol Sicincin-Bukittinggi Diusulkan Pindah jadi Sicincin-Singkarak-Tanah Datar
'Groundbreaking' Flyover Sitinjau Lauik Dijadwal Desember, Begini Progres Pengadaan Lahannya
'Groundbreaking' Flyover Sitinjau Lauik Dijadwal Desember, Begini Progres Pengadaan Lahannya
Bank Nagari Ingin Ikut Pembiayaan Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, Sanggup Rp500 Miliar
Bank Nagari Ingin Ikut Pembiayaan Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, Sanggup Rp500 Miliar