Painan, Padangkita.com - Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Selatan (Pessel) untuk membangun jalan Kambang-Muaralabuh, Solok Selatan (Solsel) tak pernah surut. Rencana yang terus mental karena membelah kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) itu, akan "diterobos" lagi oleh Bupati Pessel.
"Dalam mewujudkan (jalan) saya terus menjalin komunikasi dengan pejabat kementerian, termasuk meminta arahan langsung dari Presiden Jokowi," kata Hendrajoni usai menggelar silaturahmi dengan tokoh adat se-Kecamatan Lengayang, di Lengayang, Sabtu akhir pekan lalu.
Terkait rencana itu berbagai isu berkembang termasuk isu lingkungan.
Namun ia akan terus berupaya meyakinkan kementerian terkait, bahwa keberadaan jalan jauh lebih penting tanpa mengesampingkan keberlangsungan lingkungan dan ekosistem di TNKS.
Menurutnya pembangunan jalan tembus Kambang-Muaralabuh tidak hanya menitikberatkan pada upaya mendorong berkembangnya ekonomi Pessel dan Solsel.
Lebih dari itu untuk memperkuat silaturahmi masyarakat pada dua daerah.
"Selain motivasinya ekonomi, pembangunan jalan tembus juga untuk memperkuat silaturahmi, karena kami masyarakat Pesisir Selatan berasal dari Solok Selatan," katanya lagi.
Sebagaimana yang dihadapi bupati sebelumnya, Hendrajoni juga bakal menghadapi "tantangan" yang sama.
Kawasan TNKS yang merupakan gabungan dari 17 kelompok hutan bukan saja merupakan bagian hutan lindung (register tahun 1921 – 1926 serta cagar alam dan suaka marga satwa yang ditetapkan tahun 1978-1981).
Baca juga: Kisah Perkariban Leon Salim dan Chatib Sulaiman
Tetapi, sebagaimana dikutip dari mongabay pada tahun 2004, Komite Warisan Dunia telah menetapkan TNKS sebagai Situs Warisan Dunia (World Heritage).
Bahkan, akibat tingginya ancaman seperti perambahan, pembalakan liar, ekspansi perkebunan monokultur dan pembangunan jalan, World Heritage Committee UNESCO memasukkan Tropical Rainforest Heritage of Sumatera ini--salah satunya TNKS--sebagai Situs Warisan Dunia dengan status In Dangered (terancam) pada 22 Juni 2011. (*/pk-01)