Berita Sumbar terbaru: dr Andani Eka Putra menyebutkan bahwa jumlah pasien positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri melebihi 2.500 orang, maka sudah masuk dalam kategori berbahaya. Ia meminta agar tempat karantina diperbanyak.
Padang, Padangkita.com - Kepala Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand), dr Andani Eka Putra menyebutkan jumlah isolasi mandiri yang melebihi 2.500 orang masuk dalam kategori berbahaya.
Menurutnya, jika orang yang menjalani isolasi mandiri lebih 2.500, maka 70 persen di antaranya tidak aman.
"Perbanyak jumlah tempat isolasi atau karantina, lebih dari 2.500 orang yang menjalani isolasi mandiri itu sudah berbahaya," ujarnya dikutip melalui rilis yang diterima Padangkita.com, Senin (5/10/2020).
Kemudian, dr Andani juga meminta agar pelaksanaan Peraturan Daerah (Perda) Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dipercepat. "Walau lambat, Positivity Rate (PR) kita masih terus meningkat. Jadi, perlu didorong untuk mempercepat pelaksanaan Perda AKB," jelasnya.
Lalu, pembatasan di perbatasan juga harus ditingkatkan. "Untuk pengendalian keramaian, itu juga harus jelas, seperti pesta pernikahan, pilkada dan acara lainnya," papar Andani.
Tidak hanya itu, untuk wilayah Sumbar, dr Andani juga meminta agar area wisata dan hotel dikontrol. "Termasuk di perkantoran dan mapping rumah sakit," katanya.
Baca juga: Positif Covid-19 di Sumbar Bertambah 225 Orang, Spesimen Diperiksa 3.569 Sampel
Diketahui, berdasarkan data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Sumbar, sebanyak 2.680 pasien positif Covid-19 di Sumbar menjalani isolasi mandiri, artinya angka tersebut sudah berada pada tingkat berbahaya. [zfk]