Ini Tanggapan FKUB Sumbar soal Indeks Toleransi Kota Padang dan Pariaman Terendah   

Ini Tanggapan FKUB Sumbar soal Indeks Toleransi Kota Padang dan Pariaman Terendah   

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumatra Barat (Sumbar), Prof. Duski Samad. [Foto: Dok. UIN Imam Bonjol]

Padang, Padangkita.com - Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sumatra Barat (Sumbar), Prof. Duski Samad merespons hasil studi SETARA Institute yang menempatkan Kota Padang, dan Pariaman dalam daftar 10 kota dengan Indeks Kota Toleransi (IKT) terendah di Indonesia.

Menurut Duski, hasil studi SETARA Institute tentang IKT 2022 yang me-ranking 94 kota di Indonesia itu, tidak mencerminkan realita yang sebenarnya.

“Realita dalam masyarakat Kota Padang, dan Kota Pariaman toleransi berjalan efektif dan tidak ada kasus intoleransi yang menonjol. FKUB Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) terus melakukan dialog, sosialisasi dan kordinasi tentang toleransi,” kata Duski yang juga Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, kepada Padangkita.com, Jumat (7/4/2023).

Diketahui, SETARA Institute merilis hasil studi atau penelitian tentang Indeks Kota Toleransi (IKT) 2022 di Indonesia, Kamis (6/4/2023). Hasilnya, dua kota di Sumatra Barat (Sumbar), yakni Kota Padang dan Kota Pariaman masuk daftar 10 kota dengan skor IKT terendah.

Bahkan Kota Padang yang menjadi Ibu Kota Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) berada di peringkat 3 terendah di atas Kota Depok, dan Kota Cilegon. Dalam keterangan pers yang diterima Padangkita.com, Kota Padang hanya mendapat skor 4,060 (skala 1 – 7). Sementara itu, Kota Pariaman berada pada peringkat 8 terendah dengan skor IKT 4,450.

Menurut Duski, IKT yang disusun tersebut tentu sesuai dengan kriteria SETARA Institute, sehingga tidak mudah diketahui publik.

“Sebuah rancangan penelitian, studi, atau survei, tetap ada bias. Subyektivitas tidak mudah dihindari karena dipengaruhi tujuan, target dan opini yang akan dibangun,” ungkap Duski.

Kemudian, lanjut Duski, paradigma riset, begitu juga survei kualitatif dan kuantitatif tidaklah bisa sama.

“Toleransi adalah kualitas hubungan harmonis dalam komunitas yang hanya dipahami melalui kualitatif, In-Dept interview dan obeservasi yang berkali-kali. Bila semua diukur dengan kuantifikasi atau angka maka peluang keliru penyimpulan, tinggi,” ujar Duski.

Baca juga: Kota Padang dan Pariaman Masuk Daftar Kota Toleransi Terendah di Indonesia

Sebetulnya, tidak hanya tahun 2022 (dirilis 2023), pada 2021 (dirilis 2022) studi SETARA Insttitute malah menempatkan 3 kota di Sumbar dalam daftar kota dengan skor IKT terendah di Indonesia. Tiga kota tersebut adalah Padang, Padang Panjang, dan Pariaman.  [*/pkt]

Baca Juga

Kemendagri Puji Kesiapan Sumbar sebagai Tuan Rumah Event Nasional
Kemendagri Puji Kesiapan Sumbar sebagai Tuan Rumah Event Nasional
Di Depan Mahasiswa, Ini Hasil Kinerja - Fokus Percepatan Pembangunan yang Dipaparkan Gubernur Mahyeldi
Di Depan Mahasiswa, Ini Hasil Kinerja - Fokus Percepatan Pembangunan yang Dipaparkan Gubernur Mahyeldi
Catatkan SHU Rp1,9 Miliar, Koperasi KPN Balai Kota Padang Raih Sertifikat Sehat
Catatkan SHU Rp1,9 Miliar, Koperasi KPN Balai Kota Padang Raih Sertifikat Sehat
Catat Kinerja Positif, Laba Bersih Bank Nagari 2023 Capai Rp523,61 Miliar
Catat Kinerja Positif, Laba Bersih Bank Nagari 2023 Capai Rp523,61 Miliar
Kunjungi Posko Erupsi Marapi, Andre Rosiade Bantu Dapur Umum Rp25 Juta dan Sembako
Kunjungi Posko Erupsi Marapi, Andre Rosiade Bantu Dapur Umum Rp25 Juta dan Sembako
Prof. Syukri Arief Resmi Pimpin DPW ADI Sumbar, Ini Harapan Sekdaprov Hansastri
Prof. Syukri Arief Resmi Pimpin DPW ADI Sumbar, Ini Harapan Sekdaprov Hansastri