Iluminasi Naskah Kuno Minangkabau di Sumatra Barat Jadi Motif Batik Bernilai Seni Tinggi

Iluminasi Naskah Kuno Minangkabau di Sumatra Barat Jadi Motif Batik Bernilai Seni Tinggi

Salah satu contoh motif batik dari illuminasi naskah kuno Minangkabau. [Foto: Dok. Humas Unand]

Padang, Padangkita.com - Dosen dan Tim Filolog Universitas Andalas (Unand) menyulap iluminasi atau ragam hias pada naskah kuno menjadi motif batik unik bernilai seni tinggi. Upaya ini diharapkan bisa mendukung pengembangan batik khas Minangkabau.

"Memanfaatkan iluminasi naskah kuno sebagai motif batik untuk dikomersialisasi bisa dilakukan berkat Program Matching Fund tahun 2022 dengan tema ‘Produksi dan Komersialisasi Batik Minangkabau Berbasis Naskah Kuno’,” kata Dosen Filolog Universitas Andalas (Unand) Pramono, dikutip Padangkita.com dari situs Unand, Kamis (20/10/2022).

Ia mengatakan Matching Fund adalah bentuk nyata dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) untuk penciptaan kolaborasi dan sinergi strategis antara insan perguruan tinggi (lembaga perguruan tinggi) dengan pihak industri.

Untuk memuluskan rencana komersialisasi, dilakukan kerja sama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) mengembangkan batik Minangkabau dengan motif iluminasi naskah kuno tersebut.

“Mitra DUDI pada kegiatan Matching Fund ini adalah UKM Dewi Busana di Lunang, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel). Kita langsung memproduksi batik sekaligus membuat perencanaan strategi penjualan yang dikemas secara unik dan menarik,” ujarnya.

Agar program menjadi lebih terarah, dihadirkan pula pemateri yang berkompeten dari kalangan akademisi, pembatik, dan pelaku usaha fesyen.

“Kegiatan lokakarya produksi batik dilakukan langsung di bengkel pembuatan batik milik Dewi Busana milik Dewi Hapsari Kurniasih pada 12-14 Oktober 2022,” jelasnya.

Pramono menceritakan konsep kegiatan yang dilakukan tersebut tidak terlepas dari kerja ilmiahnya dalam melakukan inventarisasi, katalogisasi, dan digitalisasi naskah Minangkabau yang tersebar di berbagai tempat di Sumatra Barat (Sumbar) selama dua dasawarsa.

Hasilnya, seribuan naskah kuno Minangkabau dengan keragaman kandungan telah ditemukan dan diselamatkan isinya.

“Kegiatan ini membuktikan bahwa riset terhadap warisan budaya, termasuk naskah kuno, bukan seperti menggali kuburan, lalu menemukan tulang belulang, merangkainya, memajang di museum, kemudian selesai. Hilirisasi riset naskah kuno Minangkabau membuktikan bahwa warisan budaya dapat digali untuk menghasilkan sesuatu yang profitabel,” ungkap Pramono.

Menurutnya salah satu isi dari naskah kuno tersebut adalah iluminasi (ragam hias). Melalui rekayasa ragam hias, Pramono bersama tim mencoba mengaplikasikannya terhadap motif kain seperti batik, mukena, jilbab, dan kaos.

Tampil di New York Fashion Week 

Lokakarya yang digelar langsung dengan praktik itu diikuti sebanyak dua belas orang yang berasal dari mahasiswa dan pengrajin batik di Pesisir Selatan. Pemateri lokakarya adalah Pramono dosen Unand, Sunardi pembatik, dan Dewi Hapsari pendiri Rumah Batik Dewi Busana.

Salah seorang peserta, Husin, 24 tahun, mengungkapkan kegembiraannya dapat mengikuti kegiatan. Sebagai mahasiswa sastra yang mempelajari naskah kuno, pemanfaatan iluminasi menjadi motif kain merupakan pengalaman baru dan penting baginya.

"Dengan mengikuti lokakarya ini membuktikan bahwa riset-riset terhadap naskah kuno juga dapat digunakan dalam pengembangan industri kreatif, dan hal ini pengalaman baru dan penting bagi saya” katanya.

Dewi, 46 tahun, pemilik Rumah Batik Dewi Busana menaruh harapan dari kegiatan ini. Karena dapat membantunya dalam pengembangan hasil produksi, terutama motif-motif dari iluminasi naskah kuno. Bahkan, beberapa produksinya dari iluminasi naskah kuno pernah ditampilkan di New York Fashion Week 2019.

“Motif-motif dari ilmuniasi naskah kuno yang diberikan Pak Pramono sangat membantu pengembangan batik di IKM saya ini,” tuturnya.

Baca juga: Sejarah Batik dan Motif Batik yang Dipasang di Beberapa Bangunan Jalan Tol

Dengan terselenggaranya kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan narasi eksotis terhadap ratusan desain motif batik Minangkabau berbasis naskah kuno. Kemudian terproduksinya batik Minangkabau berbasis naskah kuno dengan seperangkat sistem digital marketing untuk komersialisasi produk tersebut. [*/pkt]

 

*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News

Baca Juga

Gubernur Mahyeldi Sebut Kontribusi Alumni FPUA Terbukti Tingkatkan Produksi Pertanian Sumbar
Gubernur Mahyeldi Sebut Kontribusi Alumni FPUA Terbukti Tingkatkan Produksi Pertanian Sumbar
Hadiri Halalbihalal, Gubernur Mahyeldi Apresiasi Peran Besar Unand bagi Pembangunan Sumbar
Hadiri Halalbihalal, Gubernur Mahyeldi Apresiasi Peran Besar Unand bagi Pembangunan Sumbar
Unand Berkembang Pesat, Dukungan Pemprov Sumbar dan Masyarakat Sangat Besar
Unand Berkembang Pesat, Dukungan Pemprov Sumbar dan Masyarakat Sangat Besar
Unand Gelar Buka Bersama Media, Rektor Sampaikan Prestasi dan Harapan
Unand Gelar Buka Bersama Media, Rektor Sampaikan Prestasi dan Harapan
53 Keping Emas Hasil Olah Sampah Unand: Bukti Sukses Program Nabuang Sarok PT Semen Padang
53 Keping Emas Hasil Olah Sampah Unand: Bukti Sukses Program Nabuang Sarok PT Semen Padang
Universitas Andalas Kirim Tim Tanggap Bencana Bantu Korban Banjir dan Longsor Pessel
Universitas Andalas Kirim Tim Tanggap Bencana Bantu Korban Banjir dan Longsor Pessel