Ikan Bilih yang Ditangkap di Danau Singkarak Capai 25 Ton per Hari, Ikan Endemik Terancam Punah

Ikan Bilih yang Ditangkap di Danau Singkarak Capai 25 Ton per Hari, Ikan Endemik Terancam Punah

Pemandangan Danau Singkarak dari Puncak Gobah di Kabupaten Solok. [Foto: Dok. DPMPTSP Naker Kab. Solok]

Padang, Padangkita.com – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatra Barat (Sumbar) Desniarti mengungkap data terbaru tentang jumlah bagan menggunakan jaring rapat dan pemilik bagan yang beroperasi di Danau Singkarak.

Menurut Desniarti, keberadaan bagan tersebut merupakan faktor pemicu menurunnya populasi ikan bilih di Danau Singkarak. Jika tak segera ditertibkan, maka ikan bilih bisa punah.

Baca juga: 5 Fakta Tentang Ikan Bilih, Bukan Dubilih yang “Diselamatkan” hingga ke Danau Toba

Pasalnya, mata jaring yang digunakan bagan tersebut sangat rapat, berdiameter sebesar 2 mm - 4 mm. Hal tersebut mengakibatkan overfishing yang dapat mengancam populasi ikan endemik di Danau Singkarak.

Data yang direkap DKP Sumbar merupakan informasi dan identifikasi wali nagari di Kabupaten Solok dan Tanah Datar per tanggal 17 November 2022. Jumlah pemilik bagan tercatat sebanyak 206 orang dan jumlah bagan yang beroperasi sebanyak 317 unit.

Kemudian, pemilik bagan pada umumnya merupakan masyarakat setempat Salingka Danau Singkarak dan bukan investor dari luar sebagaimana dugaan sebelumnya.

“Bagan dioperasikan pada malam hari dengan 4 kali panen dalam semalam. Hasil panen ikan bilih 50-80 kg per unit bagan. Jika bagan beroperasi sebanyak 317 unit maka hasil panennya 15.850 kg – 25.360 kg per hari,” ungkap Desniarti pada rapat ‘Penyelamatan Ikan Endemik Danau Singkarak’ di ruang rapat Istana Gubernuran, Selasa (22/11/2022)

Rapat tersebut dihadiri langsung oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, Kepala Kesbangpol, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Balitbang, serta beberapa jajaran Forkopimda Sumbar.

Diketahui, Pemprov Sumbar memang terus berupaya melestarikan populasi ikan bilih yang merupakan ikan endemik di Danau Singkarak. Oleh sebab itu, Gubernur Mahyeldi menyatakan mendukung penertiban bagan jaring angkat tersebut.

Baca juga: Ikan Bilih di Danau Singkarak Terancam Punah, Sedimen juga Makin Tinggi

Namun, ia mengingatkan agar ada solusi pengalihan mata pencarian bagi pemilik bagan ketika dia tidak menangkap ikan bilih lagi. [*/pkt]

 

*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News

Baca Juga

Kondisi Keterbatasan karena Bencana, Mahyeldi: Sumbar Sukses dalam Ketahanan Pangan
Kondisi Keterbatasan karena Bencana, Mahyeldi: Sumbar Sukses dalam Ketahanan Pangan
Masyarakat Surian Kabupaten Solok lebih Pilih Mahyeldi karena Beretika dan Tak Arogan
Masyarakat Surian Kabupaten Solok lebih Pilih Mahyeldi karena Beretika dan Tak Arogan
Di Solok Selatan, Mahyeldi Janjikan Percepatan Pembangunan Jalan dan Prioritaskan Pertanian
Di Solok Selatan, Mahyeldi Janjikan Percepatan Pembangunan Jalan dan Prioritaskan Pertanian
Mahyeldi Ungkap Komitmen soal Infrastruktur Jalan dan Pengelolaan Tambang di Solok Selatan
Mahyeldi Ungkap Komitmen soal Infrastruktur Jalan dan Pengelolaan Tambang di Solok Selatan
Mahyeldi Dinilai Unggul Jauh Dibanding Epyardi di Solok Raya, Ini Kata Pengamat Politik
Mahyeldi Dinilai Unggul Jauh Dibanding Epyardi di Solok Raya, Ini Kata Pengamat Politik
Mahyeldi Apresiasi KWT di Transad Kota Solok yang Sukses Memberdayakan Perempuan
Mahyeldi Apresiasi KWT di Transad Kota Solok yang Sukses Memberdayakan Perempuan