Berita viral terbaru: Sebuah kisah haru seorang nenek berusia 90 tahun yang meninggal setelah menolak ventilator pernapasannya untuk diberikan untuk orang yang lebih muda.
Padangkita.com - Wabah virus corona membuat sejumlah negara bahkan sampa keketeran karena jumlah pasien yang harus dirawat tidak sebanding dengan jumlah tenaga medis dan alat kesehatan yang tersedia.
Setiap hari jumlah korban terus bertambah, baik itu yang positif virus corona maupun yang akhirnya menyerah untuk berjuang hingga akhirnya meninggal.
Pada hari Kamis (2/4/2020) lalu saja misalnya, tercatat bahwa virus corona ini sudah menginfeksi sebanyak 962.861 orang di seluruh penjuru dunia dengan angka kematian mencapai 49.374.
Berdasarkan data real time "Coronavirus Pandemic Covid-19 Live World Map/Count", jumlah negara yang terpapar virus ini bahkan sudah mencapai 206 negara di dunia.
Virus corona yang menjadi pandemi global ini sukses memporak-porandakan segala sektor. Mulai dari ekonomi, pariwisata, hingga kesehatan.
Bahkan di beberapa negara dengan kasus infeksi terparah seperti Italia dan China bahkan harus menghadapi sebuah pilihan kejam.
Mereka harus memilih tentang nyawa siapa yang harus diselamatkan dan siapa yang harus direlakan.
Hal itu tentu bukan pekara sederhana karena sejatinya setiap orang di dunia memiliki hak untuk hidup dan selamat.
Namun kondisi yang ada malah berkata sebaliknya.
Semua serba terbatas, mulai dari rumah sakit, alat medis, dan dokter yang menanganinya pun tak sebanding dengan jumlah pasien yang tiap hari beribu-ribu bertambah jumlahnya.
Tidak sedikit petugas medis yang ikut gugur setelah berjuang menyelamatkan bangsanya masing-masing.
Baca juga: Kamu Pacaran Cinta atau Nafsu? Ini Bedanya
Di tengah keterbatasan fasilitas kesehatan di hampir seluruh negara, muncul sebuah kisah haru.
Kisah ini menceritakan kebaikan hati seorang wanita tua bernama Suzanne Hoylaerts.Ia sendiri merupakan pasien positif Covid-19 yang pada akhirnya meninggal dunia setelah merelakan ventilatornya untuk seseorang yang lebih muda.
Nenek berusia 90 tahun meninggal dunia pada Selasa (31/3/2020) lalu setelah menolak ventilator yang akan dipasangkan pada pernapasannya.
Suzanne yang sudah berusia renta mengatakan, ia akan memberikan alat medis yang seharusnya untuknya itu kepada seseorang yang lebih muda.
Wanita Belgia, dari Binkom, dekat Lubbeek ini dirawat di sebuah rumah sakit setelah ia mengalami sesak napas dan kehilangan nafsu makan.
Saat dites Covid-19, dirinya pun kemudian dinyatakan positif terinfeksi virus corona dan segera ditempatkan ke ruang isolasi.
Pada fase itulah kondisi wanita tua itu kian memburuk.
Dokter pun berusaha menyelamatkan nyawanya dengan ventilator.
Namun dengan kebesaran hatinya, Suzanne tak menerimanya.
"Saya tidak ingin menggunakan alat bantu napas buatan. Simpan itu untuk pasien yang lebih muda. Saya sudah memiliki kehidupan yang baik," kata Suzanne.
Ia lalu meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan selama dua hari dan kemudian menolak ventilator tersebut.
Baca juga: Sepi Job Gegara Corona, Pasangan Artis Ini Banting Setir Jualan Nasi Goreng
Putrinya, Judith, mengatakan bahwa ia bahkan tidak mengucapkan selamat tinggal pada ibunya.
Ia juga tidak diperkenankan untuk menghadiri pemakaman ibunya.
"Saya tidak bisa mengucapkan selamat tinggal padanya dan saya bahkan tidak memiliki kesempatan untuk menghadiri pemakamannya," ungkap Judith.
Dia pun sempat mempertanyakan bagaimana ibunya bisa terinfeksi, padahal setahunya ibunya itu telah karantina mandiri dan mengisolasi diri di rumah.
Meskipun begitu, Judith berusaha melepaskan kepergian ibunya dengan lapang dada.
Kisah Suzanne ini begitu mengharukan bagi siapapun yang mengetahuinya.
Belgia sendiri pada (2/4/2020) lalu telah melaporkan sebanyak 15.348 kasus positif virus corona.
Virus ini kini kian mewabah dengan negara Amerika Serikat menjadi negara nomor 1 terparah virus corona. [*/Jly]