Berita Pilkada Pasaman Barat dan Berita Sumbar terbaru: Paslon Pilkada Pasbar telah melaporkan harta kekayaan ke KPK.
Simpang Empat, Padangkita.com - Para calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) Pasaman Barat (Pasbar) telah melaporkan harta kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai salah satu syarat untuk maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pasbar tahun 2020.
Lalu, siapa yang paling tajir dan paling sedikit kekayaannya? Berikut data harta kekayaan para calon pemimpin Pasbar tersebut yang dihimpun Padangkita.com dari website e-lhkpn.kpk.go.id:
Calon Nomor Urut 1, Hamsuardi-Risnawanto
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan pada 2 September 2020, Hamsuardi memiliki total harta kekayaan sebesar Rp622,5 juta.
Hamsuardi memiliki harta berupa tanah dan bangunan senilai Rp100 juta. Kemudian ada harta bergerak lainnya senilai Rp510 juta, kas dan setara kas senilai Rp12,5 juta. Hamsuardi tidak memiliki utang berdasarkan laporan yang disampaikan.
Risnawanto tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp4,151 miliar. Jumlah itu dilaporkan pada 1 September 2020. Risnawanto memiliki harta berupa tanah dan bangunan senilai Rp2,150 miliar. Selain itu ia juga memiliki alat transportasi dan mesin dengan total nilai Rp1,802 miliar.
Baca juga: Satu Pegawai Positif Corona, Kantor Dukcapil Sijunjung Tutup Hingga Hasil Swab Semua Pegawai Keluar
Jumlah tersebut berupa 5 unit alat berat jenis ekskavator senilai Rp1,684 miliar dan 1 unit mobil Nissan Terrano Minibus senilai Rp60 juta, 1 unit Mobil Daihatsu Pick-Up senilai Rp15 juta, 1 unit Mobil Daihatsu Jeep senilai Rp20 juta dan 1 unit Sepeda Motor Honda Beat senilai Rp3 juta. Kemudian, Risnawanto juga melaporkan memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp618 juta serta kas dan setara kas senilai Rp50,527 juta.
Pasangan Calon Nomor Urut 2, Maryanto-Yulisman
Maryanto yang berlatar belakang bankir ini merupakan salah satu petinggi di Bank Nagari dan saat ini maju sebagai Calon Bupati dari Partai Gerindra memiliki total kekayaan sebesar Rp5,119 miliar.
Dalam laporannya, Maryanto memiliki harta kekayaan berupa tanah dan bangunan senilai Rp2,470 miliar yang tersebar di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Agam, Pasaman Barat dan Kota Padang sebanyak 7 titik.
Kemudian, ia juga memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp803,5 juta yang berupa 1 unit mobil Toyota Jeep tahun 2019 senilai Rp450 juta, 1 unit mobil Toyota Jeep tahun 2017 senilai 350 juta dan 1 unit sepeda motor senilai Rp3,5 juta.
Selain itu, Maryanto juga mempunyai harta bergerak lainnya senilai Rp2,856 miliar dan Surat Berharga senilai Rp432 juta serta kas dan setara kas senilai Rp279 juta. Pada laporan yang disampaikan Maryanto pada 4 September 2020 ini, tercatat Maryanto memiliki utang sebesar Rp1,721 miliar.
Yulisman, mempunyai harta kekayaan sebesar Rp3,385 miliar. Jumlah itu terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp3,139 miliar yang tersebar sebanyak 6 titik di Kabupaten Pasaman Barat. Kemudian, ia juga mempunyai alat transportasi dan mesin senilai Rp220 juta yang terdiri dari 1 unit Mobil Toyota Yaris senilai Rp200 juta, 1 unit Sepeda Motor Honda Scoopy senilai Rp5 juta dan 1 unit sepeda motor N-Max senilai Rp15 juta. Kemudian, ia juga mempunyai kas dan setara kas senilai Rp26 juta.
Pasangan Calon Nomor Urut 3, Erick Hariyona-Syawal
Erick Hariyona pada tanggal 29 Agustus 2020 melaporkan harta kekayaan yang ia miliki sebesar Rp5,9 miliar. Ia tercatat memiliki harta kekayaan berupa tanah dan bangunan senilai Rp5,550 miliar yang terletak di Kota Padang dan Kabupaten Pasaman Barat sebanyak 5 titik.
Kemudian, ada alat transportasi dan mesin senilai berupa Motor Honda T4G02T31L0 M/T tahun 2018 senilai Rp32 juta. Selain itu, ia memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp1,450 miliar serta Kas dan Setara Kas senilai Rp2,419 miliar. Erick memiliki hutang sebesar Rp3,550 miliar.
Syawal yang berlatar belakang seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini mempunyai harta kekayaan senilai Rp402 juta. Jumlah itu terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp400 juta dan alat transportasi berupa 1 unit Mobil Kijang LGX senilai Rp85 juta. Kemudian, memiliki Kas dan Setara Kas senilai Rp5,5 juta. Ia juga memiliki hutang sebanyak Rp88 ribu.
Pasangan Calon Nomor Urut 4, Yulianto - Syafrial
Yulianto yang merupakan calon petahana ini memiliki total harta kekayaan sebesar Rp5,59 miliar. Itu dilaporkan Yulianto kepada KPK per akhir Desember 2019. Harta Yulianto itu terdiri dari tanah dan bangunan pada 10 titik di Pasaman Barat senilai Rp5,48 miliar. Kemudian, mobil Toyota Kijang Innova Minibus dan motor Yamaha Mio senilai Rp85 juta, harta bergerak lainnya senilai Rp4 juta, kas dan setara kas senilai Rp194,89 juta, dan utang sebesar Rp171,39 juta.
Syafrial yang juga berlatar belakang sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp1,104 miliar. Jumlah yang dilaporkan pada 31 Agustus 2020 itu terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp770 juta yang terletak pada 6 titik di Pasaman Barat.
Kemudian harta bergerak lainnya senilai Rp75 juta, Mobil Suzuki AV1414F senilai Rp190 juta, 2 unit Motor Honda senilai Rp21 juta, Kas dan Setara Kas senilai Rp128,877 juta, dan harta lainnya senilai Rp100 juta. Syafrial melaporkan juga memiliki hutang senilai Rp180 juta.
Pasangan Calon Nomor Urut 5, Agus Susanto - Rommy Candra
Agus Susanto yang merupakan mantan anggota DPR RI periode 2014 - 2019 ini melaporkan harta kekayaannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 4 September 2020 sebesar Rp3,473 miliar.
Tanah dan bangunan yang dimiliki oleh Agus Susanto sebanyak 5 titik dengan nilai sebesar Rp1,940 miliar. Kemudian, ia juga memiliki mobil Land Cruiser VX tahun 2000 senilai Rp250 juta. Harta bergerak lainnya senilai Rp4,033 miliar, serta kas dan setara kas sebesar Rp750 juta. Selain itu, Agus Susanto juga tercatat memiliki utang sebesar Rp3,5 miliar.
Sedangkan Rommy Candra sendiri melaporkan harta kekayaannya ke KPK sebesar Rp57 juta dan memiliki utang sebesar Rp286,396 juta.
Walaupun demikian, ia mempunyai harta kekayaan berupa tanah dan bangunan senilai Rp342,5 juta sebanyak 3 titik, kemudian harta bergerak lainnya senilai Rp1,2 juta. [rom/pkt]
