Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Pemko Padang akan mengambil langkah cepat dalam menghadapi kemungkinan kenaikan bahan pokok
Padang, Padangkita.com - Pemerintah Kota (Pemko) Padang akan mengambil langkah cepat terkait kemungkinan melonjaknya kebutuhan bahan pokok (bapok) selama bulan Ramadan 1442 Hijriah.
Kepala Dinas Perdagangan (Kadisdag) Kota Padang, Andree Algamar mengatakan, pihaknya akan melakukan operasi pasar jika harga bapok naik tajam di pasaran.
"Saat ini harga bahan pokok masih dalam batas normal, karena itu kami belum berencana menggelar (pasar murah) itu,” kata Andree, Kamis (15/4/2021).
Pasar murah atau operasi pasar, katanya, baru akan dilakukan jika lonjakan terjadi, tergantung dengan situasi dan kondisi di lapangan.
“Kami berharap tidak terjadi kenaikan harga bahan pokok yang luar biasa. Semoga harga bapok tetap stabil,” katanya.
Dirinya juga mengapresiasi lembaga, koperasi atau perusahaan yang melaksanakan pasar murah untuk membantu warga mendapatkan sembilan bahan pokok (sembako) dengan harga yang relatif terjangkau.
“Langkah inilah yang kita diharapkan dari, karena dengan demikian dapat membantu kami danmembuat harga sembako di pasaran tetap stabil," ucapnya.
Sebelumnya, Andree mengatakan, harga bapok di pasaran relatif masih normal, kendati demikian, masih terdapat kenaikan di sejumlah item.
Cabai hijau Rp20 ribu per kilogram, cabai Jawa, Rp46 ribu per kilogram, cabai lokal Rp40 ribu per kilogram, cabai rawit Rp28 ribu per kilogram. Bawang merah di kisaran Rp26-28 ribu per kilogram, bawang putih Rp24 ribu per kilogram.
Tomat Rp6 ribu, kentang Rp10 ribu per kilogram. Sementara daging sapi masih bertahan di nominal Rp120 ribu per kilogram.
Kenaikan terjadi pada ayam potong mengalami kenaikan dari Rp3 ribu hingga Rp4 ribu dari tarif normal Rp25-26 ribu naik menjadi Rp30 ribu per potong.
Baca Juga: Dinas Pedagangan Kota Padang Pastikan Stok dan Harga Sembako Terkendali Jelang Nataru
“Telur juga mengalami kenaikan, ayam ras itu biasanya Rp32 ribu, sekarang bisa Rp38 ribu, ada juga yang menjual Rp40 ribu per karpet itu,” imbuhnya. [abe]