Padang, Padangkita.com - Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumatra Barat (Sumbar), Adil Mubarak mengaku prihatin dan terkejut dengan penangkapan 16 tersangka teroris oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Sumbar beberapa waktu lalu.
Soalnya, Sumbar menurutnya merupakan wilayah yang relatif aman dari perkembangan gerakan terorisme. Rupanya, dalam satu waktu, ada penangkapan tersangka teroris dalam jumlah besar di Sumbar.
"Kita prihatin dan terkejut yang selama ini kita mungkin di Sumbar menganggap wilayah kita relatif aman, tetapi ada kejadian itu," ujarnya saat dihubungi Padangkita.com via telepon, Rabu (30/3/2022).
Dia menuturkan, perkembangan paham radikalisme dan gerakan terorisme menyasar hampir di seluruh wilayah di Indonesia.
"Sumbar karena mungkin adem ayem, itu menjadi sasaran empuk juga. Jadi, mereka akan lebih mudah berinteraksi, lalu melakukan perekrutan. Karena dalam pandangan mereka mungkin akan susah terpantau," jelasnya.
Adil menjabarkan, perkembangan paham radikalisme dan terorisme menyasar masyarakat dari berbagai strata sosial seperti pegawai negeri, sipil, polisi, mubalig, dan sebagainya.
"Jadi, dengan berbagai macam strategi mereka, mereka bisa menyusup ke mana-mana. Kenapa kita (orang Sumbar) bisa terpapar, saya rasa mungkin karena pemahaman dan pengetahuan masyarakat kita yang rendah terhadap doktrinasi yang dikembangkan oleh kelompok radikalisme," sebutnya.
"Kelompok radikal dan teroris ini kan kadang-kadang mengatasnamakan agama. Sementara, orang Sumbar itu kalau sudah berurusan dengan agama, kan memang agak terbangun emosionalnya. Ketika ada doktrinasi agamanya diinjak-injak, mereka langsung connect bahwa itu harus dilawan, segala macam," terangnya.
"Jadi, menurut saya ada pemahaman yang dangkal dalam konteks agama, pengetahuan, nasionalisme, sehingga bercampur aduk, sehingga mudah diracuni," imbuhnya.
Oleh karena itu, untuk mencegah dan mengatasi penyebaran paham radikalisme dan terorisme di Sumbar perlu kerja sama dengan berbagai pihak. Edukasi kepada masyarakat perlu dilakukan sedini mungkin.
"FKPT ini kan forum koordinasi. Pencegahan kami lakukan lewat dialog, pendidikan, pelatihan, sosialisasi, kampanye bersama stakeholder, pemerintah, tokoh agama dan masyarakat, tokoh lintas agama, dan sebagainya," ucapnya.
"Kita perlu meningkatkan kewaspadaan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat agar bisa meminimalisir. Kita juga bekerja sama dengan polisi untuk mendeteksi secara dini gerakan yang menyusup di masyarakat," ujar Adil lagi.
Sebelumnya diberitakan, 16 tersangka teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri pada Jumat (25/3/2022).
Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, 16 tersangka teroris itu diamankan di empat daerah di Sumbar.
Baca Juga: Penangkapan 16 Tersangka Teroris, Duski Samad: Jangan Kaitkan dengan Masyarakat Sumbar Religius
Rinciannya, 12 orang diamankan di Kabupaten Dharmasraya, dua orang diamankan di Kabupaten Tanah Datar, satu orang diamankan di Kota Payakumbuh, dan satu orang lagi di Kabupaten Limapuluh Kota. [fru]