Film Memiliki Peran dalam Perubahan Sosial

Film Memiliki Peran dalam Perubahan Sosial

Para pembicara Simposium AFE 2017, Manshur Zikri (Forum Lenteng), Adrian Jonathan (Cinema Poetica) dan Muhaimmin Nurrizqy (Relair Cinema). (Foto: Ist)

Lampiran Gambar

Para pembicara Simposium AFE 2017, Manshur Zikri (Forum Lenteng), Adrian Jonathan (Cinema Poetica) dan Muhaimmin Nurrizqy (Relair Cinema). (Foto: Ist)

Padangkita.com - Panelis kegiatan Andalas Film Exhibition (AFE) Adrian Jonathan mengatakan film tidak mungkin membuat perubahan sosial, tapi perubahan sosial tak akan terjadi jika tidak melalui film. Hal tersebut disampaikannya saat simposium panel I di gedung seminar I Universitas Andalas (Unand).

Menurutnya, saat ini produksi gambar bergerak sangat mudah dilakukan, tetapi kesadaran-kesadaran masyarakat dalam bermedia, khususnya film dan gerakan komunitas dalam membangun ekosistem film, perlu dirumuskan kembali. Hal ini bertujuan agar film yang tayang bukan hanya sebagai media hiburan semata.

"Film punya pengaruh dalam membuat perubahan sosial di masyarakat," katanya, Selasa (21/11/2017).

Simposium ini dikawal oleh tiga orang pembicara, Manshur Zikri (Forum Lenteng), Adrian Jonathan (Cinema Poetica) dan Muhaimmin Nurrizqy (Relair Cinema).

Panelis lainnya, Mansur Zikri mengatakan pelaku film harusnya mampu melihat potensi film bukan hanya sebagai hiburan. film harus dilihat sebagai salah satu bentuk advokasi atau pemberdayaan masyarakat.

"Ini perlu ditegaskan. Sebab sering praktik advokasi dan pemberdayaan disalahfungsikan," jelasnya.

Sebelum dan setelah diadakan rangkaian simposium, diselingi pemutaran film yang telah lolos seleksi kurasi AFE 2017.

Ada pun film-film yang ditayangkan ialah film Mars (Muhammad Marhawi), Mbobot (Syaikhu Luthfi), Bunga Harum Tak Pernah Mekar (Alan Budi K), Amak (Ella Angel), Kelesah (Eirene Hasian), dan gayatri (Brian Rayanki).

Yohanes (21) mahasiswi Fakultas Farmasi Unand mengatakan film-film yang ditayangkan bagus-bagus. “Film yang diputar sederhana, tetapi waktunya teralu singkat. Sewaktu enak-enaknya nonton, tiba-tiba saja filmnya sudah habis,” katanya.

Malam ini akan diadakan program Layar Terkembang di Medan Nan Balinduang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas dengan menayangkan film Cakrawala dari Arkipel.

Kelas Film Andalas Film Exibition (AFE) resmi dibuka, Jumat malam (17/11/2017) di Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Peserta kelas film ini berjumlah 22 orang yang berasal dari sejumlah sekolah yang ada di Sumbar.

Salah satu inisiator AFE Findo mengatakan bahwa program ini telah dicanangkan selama hampir 2 tahun. Dalam kurun waktu itu, AFE melakukan riset dan studi-studi mengenai festival-festival film di Indonesia dengan cara mengikutinya.

“Program ini sudah kita canangkan lama dan melalui riset dan studi yang komprehensif,” katanya, Jumat (17/11/2017).

Baca Juga

Nobar Film 'Sadang di Bawah', Mahyeldi Dukung Industri Kreatif Lokal Minang
Nobar Film 'Sadang di Bawah', Mahyeldi Dukung Industri Kreatif Lokal Minang
Daftar Film Indonesia Tersukses Sepanjang Tahun 2021
Daftar Film Indonesia Tersukses Sepanjang Tahun 2021
Ini Daftar Pemenang Piala Citra dan Penghargaan Khusus FFI 2021
Ini Daftar Pemenang Piala Citra dan Penghargaan Khusus FFI 2021
Padang Aro, Padangkita.com - Sutradara kondang Riri Riza akan memproduksi film di Kawasan Saribu Rumah Gadang, Solok Selatan.
Sutradara "Laskar Pelangi" Akan Produksi Film di Kawasan Saribu Rumah Gadang
Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: 30 Maret diperingati Hari Film Nasional, pertama kali produksi film “Darah dan Doa”.
Daftar Film Nasional yang Berlatar dan Syuting di Sumbar, Ada yang Ikut Dilakoni Gubernur
Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Penamaan Dokufes dalam festival film dokumenter hanya sebagai jargon saja
Penjelasan Disbud Sumbar Soal Pemakaian Bahasa Asing Dalam Dokufes