Fakta Lima Embung di Provinsi DIY yang Baru Rampung, Ada yang Unik Menyerupai Gunungan Wayang 

Fakta Lima Embung di Provinsi DIY yang Baru Rampung, Ada yang Unik Menyerupai Gunungan Wayang 

Embung Imogiri terletak di Kabupaten Bantul, dibangun pada TA 2020 dengan anggaran Rp7,9 miliar. Embung ini memiliki kapasitas tampung 64.099 m3 dengan luas genangan 1,13 ha. Uniknya, pembangunan embung mengadopsi kearifan lokal dengan desain menyerupai gunungan wayang. [Foto: Dok. PUPR]

Jakarta, Padangkita.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, telah merampungkan pembangunan lima unit embung di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Pembangunan ini sebagai upaya meningkatkan tampungan air dan mendukung ketahanan pangan nasional, terus membangun bendungan maupun embung di berbagai wilayah. Lima embung tersebut  saat ini konstruksinya sudah selesai.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penyediaan sarana dan prasarana air untuk ketahanan air dan kedaulatan pangan.

“Di beberapa daerah masih terdapat masyarakat yang masih kesulitan memperoleh air bersih. Realitas seperti ini menjadi perhatian Kementerian PUPR agar selalu berupaya menyediakan infrastruktur salah satunya melalui pembangunan embung,” kata Menteri Basuki, Selasa (5/4/2022).

Kelima embung di Provinsi DIY tersebut yakni, Embung Imogiri, Embung Imogiri II, Embung Mualimin, EMbung UII II dan Embung Sendangtirto.

Selanjutnya Embung Imogiri terletak di Kabupaten BAntul, dibangun pada TA 2020 dengan anggaran Rp7,9 miliar. Embung ini memiliki kapasitas tampung 64.099 m3 dengan luas genangan 1,13 ha. Manfaat utamanya adalah untuk konservasi air dan pengendalian banjir, serta potensi destinasi wisata baru. Uniknya, pembangunan embung mengadopsi kearifan lokal dengan desain menyerupai gunungan wayang.

“Embungnya menurut saya bagus dengan desainnya yang artistik melambangkan gunungan wayang,” ujar Menteri Basuki.

Di samping itu, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak Ditjen Sumber Daya Air juga membangun Embung Imogiri II di Kabupaten Bantul pada tahun 2021 dengan biaya Rp12 miliar, dengan kapasitas tampung 26.848m3 dan luas genangan 0,685ha. Manfaat utamanya adalah untuk konservasi air dan pengendalian banjir, serta potensi destinasi wisata baru.

Di Kabupaten Bantul Kementerian PUPR juga membangun Embung Mualimin pada TA 2021 dengan anggaran Rp6,1 miliar. Embung ini memiliki kapasitas tampung 1.200 m3. Selanjutnya, Kementerian PUPR juga telah menyelesaikan pembangunan Embung UII II pada 2020 silam. Embung dengan kapasitas tampung 14.980 m3 ini dibangun dengan anggaran Rp6,1 miliar. Embung ini dilengkapi dengan laboratorium mikrohidro.

Terakhir, Kementerian PUPR juga telah menyelesaikan pembangunan Embung Sendangtirto di Kabupaten Sleman. Embung ini telah selesai dibangun pada 2021 lalu, memiliki kapasitas tampung 9.716 m3 dan dibangun dengan anggaran Rp8,6 miliar. Kehadiran embung ini diharapkan dapat memberikan solusi pengairan bagi para petani setempat sehingga mampu mendongkrak hasil tani dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Baca Juga: Remaja Tewas Tenggelam di Embung Sungai Nanam Solok

Embung merupakan salah satu teknik pemanenan air yang sangat sesuai di daerah yang sering mengalami kekeringan. Embung berfungsi untuk mendistribusikan dan menjamin kontinuitas ketersediaan air untuk berbagai kebutuhan masyarakat, yaitu menyimpan air pada saat musim penghujan untuk dapat dimanfaatkan pada waktu diperlukan. Selain itu, embung juga berfungsi untuk me-recharge air tanah sebagai upaya konservasi sumber daya air. [isr]

Baca Juga

Penanganan Pascabencana Pessel Tuntas 2 Pekan, PUPR Investigasi 8 Jembatan Gantung
Penanganan Pascabencana Pessel Tuntas 2 Pekan, PUPR Investigasi 8 Jembatan Gantung
15 Ruas Tol Trans Sumatra Ini telah Beroperasi, segera Menyusul 2 Ruas Tol Padang - Pekanbaru
15 Ruas Tol Trans Sumatra Ini telah Beroperasi, segera Menyusul 2 Ruas Tol Padang - Pekanbaru
Ini 4 Jenis Preservasi dalam Penanganan Jalan yang Rusak, Yuk Simak!
Ini 4 Jenis Preservasi dalam Penanganan Jalan yang Rusak, Yuk Simak!
Jembatan Kiambang yang Rusak Dibangun 1975, Menteri PUPR: Ganti dengan Konstruksi lebih Baik!
Jembatan Kiambang yang Rusak Dibangun 1975, Menteri PUPR: Ganti dengan Konstruksi lebih Baik!
Ditjen Bina Marga Catat Puluhan Titik Longsor  Ganggu Konektivias di Sumbar, Ini Sebarannya
Ditjen Bina Marga Catat Puluhan Titik Longsor Ganggu Konektivias di Sumbar, Ini Sebarannya
Benarkah Terowongan Tol yang Baru Dibangun untuk 100 Tahun, Alami Retak? Ini Faktanya
Benarkah Terowongan Tol yang Baru Dibangun untuk 100 Tahun, Alami Retak? Ini Faktanya