Erita Lubeek, Wanita Tangguh Ranah Minang di Daratan Eropa

Erita Lubeek, Wanita Tangguh Ranah Minang di Daratan Eropa

Erita Lubeek pemilik rumah makan Salero Minang (Foto: Ist)

Lampiran Gambar

Erita Lubeek pemilik rumah makan Salero Minang (Foto: Ist)

Padangkita.com - Peneliti asal Korea Selatan Prof. Eje Kim, PhD dari Seoul University Korea menilai perempuan Minang adalah perempuan tangguh. Menurutnya, salah satu faktor penyebabnya adalah adanya ruang gerak bagi wanita Minang untuk berkreatifitas. mengutip pernyataan di atas, Erita Mursyid atau lebih dikenal sebagai Erita Lubeek bisa dijadikan salah satu contoh tersebut.

Mungkin belum banyak yang mengenal nama Erita Lubeek. Namun bagi pecinta kuliner, khususnya makanan Minang di Belanda tahu dengan wanita yang satu ini. Dialah pemilik restoran pertama yang ada di Eropa, yakni Salero Minang. Restoran ini berada di kota Den Haag, tidak jauh dari Kantor Biro Republik Indonesia (KBRI) Den Haag. Erita Lubeek berasal Koto Panjang, Taluak, Batang Kapeh, Kabupaten Pesisir Selatan.

"Salero Minang merupakan restoran Padang asli yang berada di negara Eropa," kata Erika Lubeek, sebagaimana dikutip dari Republika.

Dirinya menjelaskan, restoran Salero Minang didirikan pada tahun 2011 silam. Seperti halnya restoran Padang lainnya di Indonesia, Salero Minang juga menyediakan beragam kuliner khas Ranah Minang, namun telah disesuaikan dengan lidah orang-orang Eropa yang lebih menyukai rasa manis daripada pedas.

Makanan yang ada di restoran ini menggunakan bumbu asli dari Ranah Minang. Hal ini yang membuat beda. Tak akan ada yang berubah dari soal rasa kecuali rasa manis tadi. Erika menyatakan bahwa dirinya akan mempertahankan kemurnian bumbu asli Ranah Minang dalam masakannya.

Di restoran ini ada beragam menu yang disediakan. Sebut saja gulai tunjang (kikil), gulai otak, rendang, dendeng balado, ayam pop, gulai kepala ikan, udang balado petai, telur balado, gulai daun singkong jengkol balado, ayam singgang bakar, dan sambal lado hijau rawit yang sangat pedas.

Erita menyebutkan awal mula usaha mendirikan restoran tersebut saat dia dan suaminya Marko Lubeek (Abdul Malik), orang Belanda, diminta oleh kedutaan Belanda untuk kembali ke Belanda pada masa krisis moneter melanda Indonesia tahun 1998 silam.

Selang beberapa tahun, tepatnya pada 2005, Erita memberanikan diri untuk membuka usaha dengan berjualan kaki lima di Pasar Blaak, Rotterdam. Pada mulanya dia menjual makanan ringan dan bumbu-bumbu asal Indonesia. usaha tersebut berjalan hingga akhirnya Erita memberanikan diri membuka restoran pada 2011.

Restoran tersebut diberi nama Salero Minang. Nama ini ambil tidak lain karena Erita adalah orang Minang dan ingin mempopulerkan makanan Indonesia khususnya yang berasal dari Ranah Minang ke negara dan masyarakat Eropa.

Salero Minang mendapat tempat dan perhatian khusus. Sehingga tidak hanya orang-orang Indonesia yang menyukai beragam kuliner yang disediakan tetapi juga masyarakat Eropa. Hingga kini usahanya terus berjalan. Setiap orang Indonesia yang berkunjung ke Belanda kemungkinan besar akan menyinggahi restoran Padang di Eropa tersebut.

Tag:

Baca Juga

Terima Ucapan Selamat, Prabowo ke Andre Rosiade: Kita Bangun Sumbar!
Terima Ucapan Selamat, Prabowo ke Andre Rosiade: Kita Bangun Sumbar!
Calon Wali Kota Padang
Calon Wali Kota Padang
Pemko Padang Lelang 64 Mobil, Cek di Sini Daftar Kendaraan, Syarat dan Ketentuannya
Pemko Padang Lelang 64 Mobil, Cek di Sini Daftar Kendaraan, Syarat dan Ketentuannya
Alokasikan Rp137 Miliar, Pemprov Target Perbaikan Jalan Rusak Tanah Datar selesai 2024
Alokasikan Rp137 Miliar, Pemprov Target Perbaikan Jalan Rusak Tanah Datar selesai 2024
Ada Perubahan, Ini Aturan Terbaru soal One Way Padang – Bukittinggi dan Pembatasan Angkutan
Ada Perubahan, Ini Aturan Terbaru soal One Way Padang – Bukittinggi dan Pembatasan Angkutan
Gubernur tak Melaporkan Bupati Solok, Cuma Meneruskan Surat Ketua DPRD ke Kemendagri
Gubernur tak Melaporkan Bupati Solok, Cuma Meneruskan Surat Ketua DPRD ke Kemendagri