![Lampiran Gambar](https://i0.wp.com/padangkita.com/padangkita/uploads/2017/09/matahri.png?resize=700%2C437)
Ilustrasi (foto; pexels)
Padangkita.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan warga Sumatera Barat (Sumbar) tentang fenomena equinox yang diprediksi akan terjadi pada 23 September 2017 mendatang.
BMKG menyatakan bahwa Equinox adalah salah satu fenomena astronomi yang biasa terjadi di Indonesia.
Baca juga:
BMKG Ingatkan Dampak Equinox 21 September di Sumbar
Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Padang Pariaman, Budi Samiaji mengatakan pada 23 September mendatang fenomena equinox atau garis edar matahari berada di ekuator di Sumbar, Jumat (08/09/2017).
Lantas apa itu fenomena Equinox? Apakah benar fenomena Equinox dapat suhu udara di Indonesia dapat mencapa 40°C pada saat equinox? berikut penjelasan dari BMKG.
- Equinox adalah salah satu fenomena astronomi dimana Matahari melintasi garis khatulistiwa dan secara periodik berlangsung dua kali dalam setahun, yaitu pada tanggal 21 Maret dan 23 September.
- Saat fenomena ini berlangsung di luar bagian bumi hampir relatif sama, termasuk wilayah yang berada di subtropis bagian Utara maupun Selatan.
- Keberadaan fenomena tersebut tidak selalu mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis, dimana kita ketahui rata-rata suhu maksimal di wilayah Indonesia bisa mencapai 32-36°C.
- Equinox bukan merupakan fenomena seperti HeatWave yang terjadi di Afrika dan Timur Tengah yang dapat mengakibatkan peningkatan suhu udara secara besar dan bertahan lama.
- Menyikapi hal ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak perlu mengkhawatirkan dampak dari equinox sebagaimana disebutkan dalam isu yang berkembang.
- Secara umum kondisi cuaca di wilayah Indonesia cenderung masih lembab/basah. Beberapa wilayah Indonesia saat ini sedangmemasuki masa/periode transisi/pancaroba. Maka ada baiknya masyarakat tetap mengantisipasi kondisicuaca yang cukup panas
dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan tetap menjaga kesehatan keluarga serta lingkungan.