Padang, Padangkita.com - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah dan wakilnya, Audy Joinaldy membeli mobil dinas baru di tengah pandemi Covid-19 dan sulitnya perekonomian karena dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Mobil dinas baru yang dibeli Mahyeldi, yaitu Mitsubishi Pajero. Sementara, Audy membeli Hyundai Palisde.
Berdasarkan data dari situs resmi Mitsubishi, harga Pajero paling rendah dengan type Exceed (4x2) MT yaitu Rp507.800.000. Lalu, untuk harga tertinggi dengan type Dakar Ultimate (4x4) AT yaitu Rp738.700.000. Harga yang ditampilkan itu merupakan harga (OTR) Jakarta.
Kemudian, untuk mobil dinas milik Wakil Gubernur, Audy Joinaldy, yaitu Hyundai Palisade. Dikutip dari situs resmi Hyundai Indonesia, Hyundai Palisade memiliki tiga varian, yaitu D2.2 Prime AT dengan harga Rp788.000.00.
Lalu, type D2.2 Signatur AT seharga Rp899.000.000 dan type D2.2 Signatur 4WD AT seharga Rp1.099.000.000 yang merupakan type tertinggi. Harga tersebut juga merupakah harga (OTR) Jakarta.
Menanggapi pembelian mobil dinas baru itu, Mahyeldi mengatakan, bahwa hal tersebut sudah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021.
Mobil dinas baru itu dibeli, jelas Mahyeldi, juga karena mobil dinas lama sudah tak layak pakai alias rusak.
“Mobil yang sebelumnya sudah tidak fit, remnya blong dan segala macam,” ujar Mahyeldi di Kantor Gubernur Sumbar, Senin (16/8/2021).
Kritik Mobnas Baru Gubernur dan Wakilnya, DPRD: Harusnya Anggarannya Dialihakan untuk Penanganan Corona
Pembelian mobil dinas baru di tengah pandemi Covid-19 oleh Gubernur dan wakilnya menuai sejumlah kritikan dari berbagai kalangan, salah satunya anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar, Nofrizon.
"Sangat kami sayangkan dalam kondisi pandemi ini gubernur masih mengambil kendaraan dinas baru,” ujar Nofrizon kepada Padangkita.com, Senin (16/8/2021).
Nofrizon menilai, apa yang dilakukan gubernur dan wakilnya sangatlah tidak patut dan tidak wajar di tengah pandemi dan kesulitan ekonomi seperti saat sekarang ini.
Padahal, kata Nofrizon, anggaran mobil dinas tersebut dapat dialihkan untuk penanganan Covid-19 di Sumbar yang saat ini makin menjadi-jadi.
“Anggarannya itu, kalau tidak salah satu miliar lebih, kalau dibelikan ke oksigen berapa itu yang akan kita dapat, sangat banyak itu,” paparnya.
Dengan demikian, jelas Nofrizon, anggarna untuk beli mobil baru bisa digunakan untuk membantu masyarakat.
“Seharunya, uang itu bisa membatu masyarakat yang terdampak Covid-19. Wali nagari saja bisa me-recofusing anggarannya untuk penanganan Covid-19,” jelasnya.
Jika beralasan karena mobil lama remnya blong, menurut Nofrizon, itu bukanlah alasan yang tepat. Seharusnya, mobil tersebut masih bisa diperbaiki.
Jika tidak bisa diperbaiki, kata Nofrizon, lebih baik gubernur dan wakilnya gunakan mobil dinas lain untuk sementara waktu.
Baca juga: Gubernur Sumbar Minta Bantuan Ventilator Saat Rakor Bersama Menteri, Belum Bahas Perpanjangan PPKM
“Mobil dinasnya kan banyak, tidak satu, bisa dilihat di bagasi rumah dinasnya itu. Bisa pakai itu dulu, bukanlangsung beli baru,” katanya. [zfk]