Dewan Pers Dorong Negara Beri Insentif Ekonomi ke Media

Berita terbaru: Dewan Pers

Kantor Dewan Pers. [Foto: Ist]

Jakarta, Padangkita.com – Hampir semua usaha terpukul oleh pandemi Covid-19, tak terkecuali perusahaan pers. Namun, sejauh ini negara belum pernah menyinggung rencana insentif untuk usaha atau perusahaan pers.

Terkait hal itu, Dewan Pers bersama asosiasi perusahaan media mendorong agar negara memberikan insentif ekonomi untuk menopang daya hidup pers yang terdampak pandemi Covid-19.

Ketua Komisi Hubungan Antar-Lembaga dan Luar Negeri Dewan Pers, Agus Sudibyo di Jakarta, Kamis, mengatakan ada tujuh poin insentif ekonomi yang dibutuhkan oleh pers saat ini.

"Kita akan mencoba mendorong dan sesegera mungkin akan melakukan audiensi dengan kementerian dan lembaga terkait," kata Agus sebagaimana dimuat Antara.

Ia menyebutkan, yang pertama mendorong negara untuk tetap mengalokasikan dana sosialisasi kebijakan, program, atau kampanye penanggulangan Covid-19, baik di tingkat pusat maupun daerah untuk perusahaan pers.

Kemudian, mendorong negara untuk memberikan subsidi harga kertas bagi perusahaan pers cetak sebesar 20 persen dari harga per kilogram komoditas tersebut.

Yang ketiga, Dewan Pers dan asosiasi mendorong negara memberikan subsidi biaya listrik untuk perusahaan pers sebesar 30 persen dari tagihan per bulan pada periode Mei-Desember 2020.

Selanjutnya, negara perlu memberikan kredit berbunga rendah dan berjangka panjang melalui Bank BUMN untuk perusahaan pers.

Insentif kelima yakni negara perlu menangguhkan kewajiban karyawan dan perusahaan pers untuk membayar iuran BPJS ketenagakerjaan selama masa pandemik COVID-19, tanpa mengurangi manfaat yang seharusnya diperoleh karyawan.

Kemudian, pemerintah juga didorong untuk menanggung kewajiban karyawan dan perusahaan pers untuk membayar iuran BPJS Kesehatan selama masa pandemik Covid-19.

Poin ke tujuh yaitu mendorong negara memaksimalkan pemungutan pajak pendapatan dari perusahaan platform global yang beroperasi di Indonesia seperti antara lain Google, Facebook, YouTube, Twitter, Instagram, Microsoft, dan lainnya.

Komponen atau hasil pemungutan pajak pendapatan tersebut penting untuk menciptakan iklim persaingan usaha yang sehat dan setara, serta layak dialokasikan untuk mengembangkan dan menyelamatkan institusi jurnalisme di negeri ini.

"Selain dalam bentuk kampanye, kita juga akan melakukan kegiatan lobi untuk memperjuangkan aspirasi ini," ujarnya. [*/pkt]


Baca berita terbaru hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

KLB PWI Sumbar, Gubernur Mahyeldi Tegaskan Komitmen Dukung segala Aktivitas Jurnalistik
KLB PWI Sumbar, Gubernur Mahyeldi Tegaskan Komitmen Dukung segala Aktivitas Jurnalistik
Angkat Suara soal Revisi UU Penyiaran, Muhaimin: Harus Tampung Aspirasi Masyarakat-Insan Media
Angkat Suara soal Revisi UU Penyiaran, Muhaimin: Harus Tampung Aspirasi Masyarakat-Insan Media
Wartawan Singgalang Ikut Asia Pasific Press Program Selama 4 Bulan di China
Wartawan Singgalang Ikut Asia Pasific Press Program Selama 4 Bulan di China
Ketua Dewan Pers Prof Azyumardi Azra Meninggal Dunia di Malaysia, Sempat Kena Covid-19
Ketua Dewan Pers Prof Azyumardi Azra Meninggal Dunia di Malaysia, Sempat Kena Covid-19
DPD RI Harap Pers Menjadi Oase di Tengah Panasnya Persaingan Politik 2024
DPD RI Harap Pers Menjadi Oase di Tengah Panasnya Persaingan Politik 2024
Mahfud MD Tegaskan Kekuasaan Pemerintah adalah Residu dari Hak Asasi dan Demokrasi
Mahfud MD Tegaskan Kekuasaan Pemerintah adalah Residu dari Hak Asasi dan Demokrasi