Cucu Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi "Pulang Kampung" ke Padang

Cucu Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi "Pulang Kampung" ke Padang

Syaikh Ahmad Khatib al-Minangkabawi

Lampiran Gambar

Syekh Sulaiman Arrasuli, salah seorang murid Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi. (Foto ; ist)

Padangkita.com - Sumatera Barat pernah memiliki ulama besar bernama Syaikh Ahmad Khatib Al Minangkabawi. Beliau pun pernah menjadi Imam besar di Masjidil Haram Mekkah.

Syaikh Ahmad Khathib Al-Minangkabawi Rahimahullah, lahir di Koto Tuo, Ampek Angkek, Kabupaten Agam pada tanggal 6 Zulhijah 1276 H (1860 M) dan meninggal di Mekkah pada 8 Jumadilawal 1334 H (1916 M).

Kealiman Syaikhul Ahmad Khatib  dibuktikan dengan diangkatnya beliau sebagai imam, khathib dan staf pengajar di Masjidil Haram. Jabatan sebagai imam dan khathib bukanlah jabatan yang mudah diperoleh. Jabatan ini hanya diperuntukkan orang-orang yang memiliki keilmuan yang tinggi.

Syaikh Ahmad Khathib Al-Minangkabawi Rahimahullah meninggal dan dikebumikan di Makkah dan seluruh keturunannya menetap di sana.

Dalam Pertemuan dai' dan ulama lintas negara dilangsungkan di kota Padang, 11-21 Juli 2017 dijadwalkan mendatangkan salah satu keturunan Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi, yakni cucu beliau.

Namun belum diperoleh informasi lengkap cucu dari putra siapa yang akan hadir di kota Padang dalam acara besar tersebut. Dikutip dari wikipedia, keturunan Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi yakni Abdul Karim, Abdul Malik, dan Abdul Hamid al-Khathib.

Kedatangan cucu Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi adalah untuk meramaikan kegiatan pertemua Da'i 3 benua seklaigus mengunjungi tanah kelahiran kakeknya, Ranah Minang.

"Cucu imam besar di Masjidil Haram itu akan hadir untuk meramaikan pertemuan ulama dan da'i lintas negara," kata Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah.

Selain cucu dari Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi dalam kegiatan kali ini imam Masjidil Haram dijadwalkan akan hadir. Imam Masjidil Haram ini akan datang ke sejumlah masjid di Padang untuk mengimami shalat subuh dan maghrib.

Pertemuan da’i dan ulama se-Asia Tenggara, Afrika, dan Eropa digelar di Padang, 11-21 Juli 2017. Pada hari pertama akan dilaksanakan Musabaqah yang mempertandingkan sejumlah cabang.

Sementara, Pemerintah Kota Padang mengimbau kepada seluruh warganya untuk ikut serta dalam menyukseskan kegiatan pertemuan da'i dan ulama.

"Kepada seluruh masyarakat dan ASN, mari kita sukseskan kegiatan ini," ajak Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdako Padang Jamilus.

Jamilus menyebut, selama kegiatan Multaqa Da'i berlangsung, seluruh ASN Pemko Padang diimbau untuk memakai pakaian muslim. Laki-laki mengenakan baju koko dan peci. Sedangkan perempuan mengenakan baju muslim.

Baca Juga

Motif Ekonomi Terakhir, Mahyeldi Ungkap Alasan Penyempurnaan Nama Masjid Raya Sumbar
Motif Ekonomi Terakhir, Mahyeldi Ungkap Alasan Penyempurnaan Nama Masjid Raya Sumbar
Peresmian Nama Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi Dijadwalkan 8 Juli
Peresmian Nama Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi Dijadwalkan 8 Juli
Pakai Nama Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi untuk Masjid Raya, Gubernur Temui Pihak Keluarga
Pakai Nama Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi untuk Masjid Raya, Gubernur Temui Pihak Keluarga
Gubernur Jamu Keturunan Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi, Bahas Peluang Kerja Sama
Gubernur Jamu Keturunan Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi, Bahas Peluang Kerja Sama
Perjuangan KJ Menulis Novel Syekh Ahmad Khatib al Minangkabawi yang Seberat Disertasi
Perjuangan KJ Menulis Novel Syekh Ahmad Khatib al Minangkabawi yang Seberat Disertasi
Kisah Surau Syekh Abdul Manan yang Aktif sejak 1903 sebagai Pusat Pendidikan Qiraat Al-Quran  
Kisah Surau Syekh Abdul Manan yang Aktif sejak 1903 sebagai Pusat Pendidikan Qiraat Al-Quran