Yayasan Sumatera Volunteer yang berdiri sejak tahun 2014 ini, telah memulai program mengajar bahasa Inggris dan pendidikan lingkungan. Tahun 2019 Yayasan Sumatera Volunteer menambahkan program ketiga yaitu pemberdayaan masyarakat.
Yang terbaru, menggerakkan pemuda Jorong Piliang Nagari Limo Kaum yang tergabung dalam kelompok kreatif yang bernama “Botuong Craft" membuat gelas dan teko dari bambu.
Bentuk kegiatan yang dilakukan mulai penyediaan alat produksi, pematangan konsep produk, quality control, branding produk melalui sosial media, dan pemasaran produk.
“Alhamdulillah juga, untuk produk gelas dan teko bambu ini, pemerintah nagari Limo Kaum dan unsur pemuda Nagari Limo Kaum turut memberikan perhatian juga dengan meminjamkan beberapa alat produksi,” ujar Husen.
Menurutnya, produk gelas dan teko ini baru selesai untuk tahap awal, masih harus dipoles lagi, tapi untuk langkah awal ini sudah menjadi hal yang menjanjikan bagi rekan-rekannya di “Botuong Craft".
“Ke depan kita dari Yayasan Sumatera Volunteer berkomitmen untuk memasarkan produk ini (cangkir dan teko dari bambu) di pasar nasional dan luar negeri, seperti sedotan bambu yang sudah dipasarkan terlebih dahulu,” ujar Husen.
Ia menambahkan pemuda memiliki peran yang sangat besar untuk memulai perubahan.
Baca juga: Kemendagri Ancam Ambil Alih Sengketa Tapal Batas Padang Panjang dan Tanah Datar
“Saya sangat percaya dan cukup optimis. Karena dari berkeliling ke beberapa nagari saya melihat masih banyak pemuda dan pemudi kreatif di daerah kita ini yang harus kita gali potensinya,” ujar Husen yang saat itu juga didampingi Kabid Pemuda Dinas Parpora Tanah Datar Riswandi. [pkt]