Roma, Padangkita.com - Kasus terinfeksi virus corona di Italia masih mengalami peningkatan, hingga hari ini tercatat sebanyak 147.577 masyarakat telah positif terinfeksi corona di negara itu.
Untuk itu, Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengumumkan bahwa Italia akan memperpanjang masa lockdown hingga 3 Mei 2020.
Perpanjangan masa lockdown dilakukan atas pertimbangan dan saran dari ahli kesehatan negara setempat dengan harapan kasus dapat ditangani dan ditekan dengan baik.
Selama satu bulan lebih Italia telah memutuskan untuk membatasi seluruh kegiatanya masyarakatnya termasuk pergerakan orang-orang yang masuk ke negaranya.
"Jika kita menyerah sekarang, kita akan mempertaruhkan semua hasil positif sejauh ini dan memulai kembali dengan peningkatan baru dalam jumlah kematian," kata Conte dilansir dari Aljazeera, Sabtu (11/4/2020).
Penetapan lockdown di Italia tampaknya telah membuahkan hasil. Seorang profesor di Politenik di Milan mengatakan bahwa pembatasan gerak yang telah diterapkan lebih dari satu bulan itu berhasil mengurangi kapasitas infeksi corona.
"Pembatasan mobilitas secara progresif mengurangi kapasitas infeksi setiap orang hingga 45 persen pada 25 Maret," kata Profesor Marino Gatto.
Sejak kasus pertama dilaporkan pada 20 Februari lalu, Italia menjadi negara dengan angka kematian terbesar di dunia.
Namun, pada Jumat (10/4/2020) Italia menyebutkan bahwa peningkatan kasus kematian harian berada pada level terendah sejak pandemi ditemukan di negara itu, yaitu sebanyak 570 orang atau sebesar 3.1 persen.
Angka peningkatan kasus terinfeksi pun sedikit melambat sejak awal April lalu, termasuk jumlah pasien dengan kondisi kritis yang membutuhkan perawatan intensif.
Tercatat minggu lalu ada 4.068 orang dirawat di unit perawatan intensif. Pada hari Jumat, jumlah itu turun menjadi 3.497.
Meski Italia mengalami perlambatan dalam angka terinfeksi corona, WHO menyebut negara itu belum sepenuhnya berhasil.
"Kurva epidemi masih meningkat, tidak menekuk. Itu baru saja melambat," ujar anggota dewan eksekutif Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan konsultan untuk kementerian kesehatan Italia Walter Ricciardi.
Walter menyebut Italia masih harus memberlakukan lockdown hingga tingkat kasus mendekati sedekat mungkin ke nol.
"Itu harus setidaknya di bawah 0,5 (persen pertumbuhan harian)," jelasnya. [*/try]