Cara Mengolah Serai Wangi dan Sirih Merah Jadi Cairan Antiseptik

Berita Terbaru Padangkita.com, Serai Wangi dan Sirih Merah Antiseptik, Cara Mengolah Serai Wangi dan Sirih Merah Jadi Cairan Antiseptik, Baca Padangkita.com

Ilustrasi Daun Serai Wangi (Foto: Ist)

Serai Wangi dan Sirih Merah ternyata bisa diolah menjadi cairan antiseptik alami. Bagaimana cara mengolahnya?

Simpang Empat, Padangkita.com - Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) terus berupaya secara mandiri mencegah penyebaran corona virus disease (COVID-19) dengan berbagai inovasi.

Setelah membuat bilik penyemprotan disinfektan, kini Pasbar juga mencoba memproduksi cairan antiseptik mandiri dengan bahan alami yang terbuat dari serai wangi dan daun sirih.

Langkah ini diambil mengingat cairan antiseptik yang dijual di pasaran sudah langka dan kalaupun ada harganya mahal.

Ketua tim penggerak PKK Pasbar Sifrowati Yulianto mengatakan bahwa cara mengolah tanaman serai wangi dan daun sirih merah untuk antiseptik cukup mudah, yakni dengan cara di rebus dengan air.

"Satu kali masak itu sebanyak 64 liter air yang direbus bersamaan dengan 2,8 kilogram serai wangi dan 3 kilogram sirih merah tadi," Kata Sifrowati Yulianto kepada Padangkita.com, di Simpang Empat, Rabu (2/4/2020).

Sifrowati Yulianto mengatakan bahwa ide ini muncul dengan melihat keadaan sekarang yang semakin memprihatinkan dan langkanya ditemukan dijual dipasaran cairan hand sanitizer.

Baca juga: Dipercaya Tangkal Corona, ini 2 Cara Konsumsi Kulit Jeruk

Dari inovasi yang dibuat ini diharapkan masyarakat menengah ke bawah dapat mengikuti karena menurut Sifrowati bahan baku untuk pembuatan masih banyak ditemukan dan harganya tidak mahal.

"Pembuatan antiseptik juga sudah ditinjau oleh pihak Dinas Kesehatan Pasbar dan mereka juga sudah membolehkan untuk dipakai namun tidak untuk diperjualbelikan. Hasilnya aman untuk dipakai dan tidak akan mengakibatkan kerusakan pada kulit karena ini dibuat tanpa bahan kimia," lanjut Sifrowati.

Cara pengolahan antiseptik tersebut sangat mudah. Langkah pertama adalah dengan membersihkan batangnya sebelum dicincang, kemudian direbus selama 15 menit dalam air yang mendidih.

Setelah itu disaring untuk memisahkan ampas dengan air dan kemudian lakukan pendinginan dan siap untuk digunakan.

"Cairan ini nanti bisa diperoleh oleh masyarakat secara gratis dengan membawa botol masing-masing. Nanti kami sediakan posko tempat pengambilannya, namun saat ini masih proses pengolahan. Nanti kita informasikan selanjutnya kepada masyarakat apabila sudah tersedia," tandasnya.

Terpisah, Kasi Alkes dan PKRT Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat Efrini Desri kepada Padangkita.com mengatakan bahwa mereka telah meninjau langsung tempat pengolahan cairan antiseptik alami ini dan sudah mengambil sample untuk rencananya akan diuji labor guna mengetahui kandungan yang terdapat didalamnya.

"Untuk pengujian ini, harus ke Bogor. Karena disana yang ada Labornya. Kita sudah koordinasi dengan Dinkes Propinsi, mereka juga sudah menyarankan untuk dipakai secara pribadi namun tidak boleh diperjualbelikan karena isi kandungannya belum diketahui bagaimana," jelasnya.

Sementara itu, rencananya cairan ini akan dibagikan kepada masyarakat Pasbar yang membutuhkan terutama warga kurang mampu. [rom]


Baca berita terbaru hanya diĀ Padangkita.com

Baca Juga

Mahasiswa Unand Ciptakan Alat Pendeteksi Dini Kanker Kulit Paling Ganas
Mahasiswa Unand Ciptakan Alat Pendeteksi Dini Kanker Kulit Paling Ganas
Selama Tahun 2022, Anggota DPR RI Darul Siska Prioritaskan Atasi Permasalahan Stunting
Selama Tahun 2022, Anggota DPR RI Darul Siska Prioritaskan Atasi Permasalahan Stunting
Februari Hingga Agustus, Kasus Stunting di Banuhampu Turun Signifikan
Februari Hingga Agustus, Kasus Stunting di Banuhampu Turun Signifikan
Masakan Rendang, Bagus Mana Pakai Daging Sapi atau Daging Kerbau? Cek Penjelasan Ini
Masakan Rendang, Bagus Mana Pakai Daging Sapi atau Daging Kerbau? Cek Penjelasan Ini
Kendalikan Kolesterol, Agar Puasa SemakinĀ Afdal
Kendalikan Kolesterol, Agar Puasa SemakinĀ Afdal
Kematian Harian Covid-19 di Sumbar Catat Rekor, Bertambah 10 Orang Paling Banyak Bukittinggi
Kematian Harian Covid-19 di Sumbar Catat Rekor, Bertambah 10 Orang Paling Banyak Bukittinggi