Ciri orang yang sedang bohong bisa kita ketahui. Bukan dari matanya saja, pertanda orang bohong itu beragam loh
Padangkita.com - Anggapan masyarakat yang percaya bahwa salah satu ciri orang yang sedang berbohong adalah melihat matanya yang tidak fokus saat berbicara tidak terbukti kebenarannya.
Kabar itu datang dari seorang peneliti yang mengatakan bahwa anggapan masyarakat tersebut tidaklah tepat.
Faktanya, mata yang tidak fokus saat bercerita bisa menjadi tanda bahwa orang tersebut sedang mencoba mengakses memori yang sudah tersimpan cukup jauh. Ibarat kata, ia mencoba mengingat sesuatu yang dulu pernah diketahuinya.
Nah, untuk mengenali ciri orang yang sedang berbohong itu ternyata beragam pula. Seperti yang dilansir dari laman Tempo, salah satu ciri mereka adalah bicaranya tidak jelas dan tidak rinci, sering mengulang pertanyaan dberikan sebelum menjawabnya, bicara terputus-putus dan kalimatnya tidak padu, serta tidak bisa memberikan detail pada peristiwa yang diceritakan.
Selain itu, tanda lain yang bisa dikenali yaitu mereka kerap melakukan grooming behaviour, seperti memainkan rambut dan meletakkan jari di bibir.
Mereka juga tidak yakin akan topik yang diceritakannya, lantas merasa terganggu saat ada orang yang menanyakan kebenaran cerita tersebut.
Tidak jarang juga orang tersebut bercerita tanpa ekspresi, postur tubuh terlihat seperti orang bosan. Hal itu dilakukannya karena tidak ingin ditanya lebih jauh dan terlihat berpikir terlalu keras untuk menyampaikan detail cerita yang dibawanya.
Untuk mengetahui mereka yang sedang berbohong itu tidaklah mudah. Karena itulah, kita perlu mengetahui ciri-ciri orang yang jujur agar bisa membedakannya dengan mereka yang berbohong.
Baca juga: Cara Mudah Peroleh Umur Panjang, Rajin Datang ke Galeri Seni
Berikut ciri orang yang sedang tidak bohong:
Tidak merasa harus menyenangkan semua orang
Orang yang suka berbohong adalah orang yang hipokrit. Apa yang dikatakannya tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya. Mereka juga cenderung menjadi hipokrit unutk menyenangkan orang lain, seperti pasangan, orang tua, teman atau sahabat.
Misalnya, ia katakan suka pada suatu hal, padahal sebenarnya ia membenci sesuatu itu. Di depan ia tampak tersenyum, padahal di dalam menangis.
Nah, orang yang jujur kebalikan dari sifat hipokrit itu. Mereka tidak akan berpura-pura ramah pada orang yang tidak disukai. Mereka juga tidak akan memoles fakta-fakta tertentu hanya untuk menyenangkan orang lain, seperti orangtua atau atasan di tempat bekerja. Bagi orang jujur, apa yang dirasakan, itulah yang ia tunjukkan.
Tidak suka basa-basi
Meski budaya basa-basi masih kental hadir di masyarakat Indonesia, tetapi bagi orang yang jujur hal itu tidak menunjukkan dirinya yang sebenarnya.
Mereka tidak akan membuang banyak waktu untuk berbicara dan basa-basi dengan orang-orang yang tidak mereka senangi atau tidak memiliki pemikiran yang serupa dengannya.
Tidak membohongi diri sendiri
Orang yang jujur tidak suka membohongi dirinya sendiri. Baginya hal itu sama saja dengan mendustakan apa yang sebenarnya terjadi agar mrasa lebih baik meskipun keadaan sedang tidak baik-baik saja.
Mereka beranggapan bahwa dengan membohongi diri sendiri berrati merusak gambaran identitas dirinya serta mengurangi harga diri di mata mereka sendiri.
Mempunyai kepribadian dan pikiran yang tenang
Ibarat menyembunyikan bangkai, orang yang berbohong memiliki beban pikiran yang berat karena harus selalu mencari cara untuk menutupi kebohongannya itu.
Sebaliknya, orang yang jujur, tidak memiliki beban tersebut. Hal itu pun benar adanya karena menurut penelitian yang ada, orang jujur lebih bisa merasa bahagia dalam hidupnya. Ditambah, kondisi tubuhnya pun secara umum biasanya lebih sehat.
Memahami cara membangun hubungan yang berarti
Bagi orang-orang yang jujur, kebohongan adalah hal yang membuatnya tidak nyaman. Hal itulah yang mendorong mereka untuk menjalin suatu hubungan berlandaskan kepercayaan. (*/pk-27)