Pandemi Covid-19 berdampak terhadap industri baja nasional dan industri pengguna. Sehingga beberapa produsen menutup lini produksinya karena rendahnya utilisasi produksi.
Faktor lainnya, keterbatasan modal kerja juga menyulitkan pelaku industri membeli bahan baku dan menganggu operasional pabrik.
Jika kondisi ini dibiarkan, pelaku industri hilir dan pengguna baja dikhawatirkan akan menutup pabrik secara permanen. Keadaan ini sangat beresiko bagi perekonomian nasional karena untuk menghidupkan kembali sektor industri ini memerlukan waktu dan biaya yang besar dan effort yang tidak sedikit.
PT Krakatau Steel sebagai penyedia produk baja hulu kepada industri hilir dan industri berperan sebagai Mother of Industries, yang memiliki multiplier effect yang sangat luas, khususnya dalam penyediaan lapangan pekerjaan, pengurangan ketergantungan terhadap impor, dan peningkatan daya saing industri nasional.
Salah satu industri lokal sektor hilirisasi di Sumatera Barat yang merasakan dukungan konkret dari PT Krakatau Steel Tbk. adalah PT Kunango Jantan Grup yang dimiliki Asril.
Asril mengatakan, produk Krakatau Steel akan menjadi hilirisasi dan disuplai untuk jalan tol trans sumatera, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), jaringan telekomunikasi, PLN berupa tiang listrik untuk penerangan di dalam kota dan tol trans sumatera.
Kata Asril, Kunango Jantan Grup menggunakan material baja dasar untuk sejumlah produk pabriknya dari Krakatau Steel. Produk BUMN tersebut dipilih karena memiliki kualitas tinggi yang bersaing dengan produk luar negeri.
"Kami tidak pernah sekalipun menggunakan material impor. Semuanya dari dalam negeri, baja kami datangkan dari Krakatau Steel, karena kualitasnya bagus," katanya Senin (8/6/2020).
Menurutnya, kualitas produk dalam negeri, terutama dari BUMN Krakatau Steel sangat bagus, sehingga perusahaannya memilih menggunakan baja KS untuk bahan dasar hilirisasi dari produk baja di Kunango Jantan (KJ).
Beberapa produk yang dihasilkan KJ antara lain guardrail atau pembatas jalan, tiang listrik, tiang penerangan jalan umum (PJU), pipa baja, tiang tower, dan berbagai produk dari baja lainnya yang dibutuhkan oleh konsumen.
Asril mengatakan dalam sebulan, perusahaannya rata-rata menghabiskan 2.000 ton baja yang didatangkan dari Krakatau Steel.
"Rata-rata per bulan (menghabiskan) sekitar 2.000 ton. Tetapi kalau orderan lagi tinggi bisa mencapai 4.000 ton," katanya.
Pendiri Kunango Jantan Grup itu menuturkan sejak mendirikan sejumlah pabrik hilirisasi baja sejak 2013 lalu, dirinya selalu menggunakan produk Krakatau Steel dan anti melakukan impor.
Asril mengklaim selain karena kualitasnya yang sudah teruji, menggunakan produk KS adalah bentuk kecintaan terhadap bangsa dan negara, dengan memprioritaskan produk dalam negeri.
Untuk pengembangan industri baja di masa mendatang, ia berharap pemerintah memberikan perhatian lebih, termasuk dengan memaksimalkan berbagai pembangunan dengan menyertakan produk baja dalam negeri untuk pembangunannya.
Salah satunya adalah material baja dari Krakatau Steel yang juga bisa digunakan pemerintah untuk pembangunan proyek infrastruktur seperti tol, pelabuhan, dan pembangunan lainnya.
"Sehingga, produk dalam negeri semakin terserap pasar dan bermanfaat untuk pembangunan. Harapan kami untuk pembangunan tol Trans Sumatra juga begitu, gunakan produk dalam negeri. [*]