Batam, Padangkita.com - Proses rencana pembangunan calon jembatan terpanjang di Indonesia, Jembatan Batam - Bintan (Babin) terus bergulir. Terbaru, saat ini kajian ekonomi terkait rencana tersebut sudah selesai dilakukan.
"Alhamdulillah, semua kriteria sudah terpenuhi. Dan hal ini sudah menjadi perhatian dari Kementerian PU. Karena mereka nanti yang akan melaksanakan,” ujar Gubernur Kepri, Ansar Ahmad dalam keterangan persnya kepada media beberapa waktu lalu, dilansir Padangkita.com, Kamis (15/9/2022).
Baca Juga: Sejarah dan Keunikan Jembatan Terpanjang di Sumatra yang Dibangun dengan Dana Rampasan Perang
Hal ini terungkap dari pertemuan terakhir Gubernur Kepri, Ansar Ahmad dengan Kementerian Pekerjaan Umum. Saat ini masih dilakukan review desain jembatan yang menghubungkan dua pulau yang merupakan tetangga dari negara Singapura tersebut.
Review desain jembatan ini untuk menghindari ketidaksesuaian antara rencana dengan realisasi anggaran ketika tahap pembangunan Jembatan Batam Bintan dimulai.
Belajar dari pengalaman pembangunan Jembatan Suramadu, saat proses pembangunan jembatan tersebut terjadi perbedaan yang cukup signifikan antara rencana dengan realisasi anggaran.
“Dan pusat tidak mau hal itu terjadi lagi di jembatan Babin ini," terang Ansar.
Ia juga menyampaikan, saat ini Kementerian PU masih terus menyempurnakan desain pembangunan jembatan tersebut. Terkait pembebasan lahan yang nanti akan digunakan untuk pembangunan jembatan, mantan Bupati Bintan ini mengungkapkan sudah selesai dilakukan.Sedangkan beberapa persoalan lainnya tengah diupayakan cepat selesai dalam waktu dekat ini.
“Kami sudah menyurati BP Batam terkait penyerahan lahan kepada Kementerian PU. Semoga segera diserahkan. Pembebasan lahan lainnya juga sudah kami lakukan,” katanya.
Pihaknya juga berupaya mengejar efisiensi di masa mendatang yang bertujuan untuk percepatan realisasi pembangunan jembatan. Untuk saat ini Pemprov Kepri berupaya menyelesaikan semua hal di daerah, yang bisa memperlancar dan mempercepat rencana pembangunan.
“Mudah-mudahan Kementerian PU sudah bisa melakukan lelang terbuka untuk landing poin Batam menuju Tanjungsauh ini. Karena nantinya ini akan jadi jembatan tol, bukan jembatan tanpa bayar. Jadi kita menunggu waktu saja, yang penting bisa segera dilelang lah,” ujarnya.
Untuk diketahui, Jembatan Babin bakal jadi yang terpanjang di Indonesia setelah Jembatan Suramadu ini, nantinya direncanakan beroperasi tahun 2025 mendatang.
Data yang dihimpun Padangkita.com, proyek jembatan sepanjang 14,7 km yang telah tercantum dalam PPP Book 2020 ini, pengerjaannya akan mendapatkan dukungan pemerintah dan diusulkan untuk mendapatkan pinjaman infrastruktur. Jembatan ini memiliki nilai investasi yang cukup fantastis dan model pengerjaan yang cukup rumit.
Untuk spesifikasi, Jembatan Babin dirancang bakal memiliki vertical clearance, Batam – Tanjung Sauh setinggi 27 meter (m) dan Tanjung Sauh-Batam 40 m. Penetapan vertical clearance tersebut menyebabkan membengkaknya nilai investasi, dari yang awalnya Rp8,78 triliun menjadi Rp13,66 triliun.
Secara keseluruhan, aspek pembiayaan Jembatan Babin terbagi atas tiga sumber yakni, biaya investasi senilai Rp13,66 triliun, biaya konstruksi Rp9,78 triliun dan dukungan pemerintah (termasuk PPN) senilai Rp4,44 triliun.
Jembatan ini didesain dengan satu on-off ramp yang berlokasi di Pulau Tanjung Sauh, konstruksinya mulai dikerjakan tahun 2022 ini. Untuk masa konsesi ditetapkan selama 50 tahun dan LHR sebanyak 7.070 kendaraan.
Baca Juga: Jadi Kebanggan! Ini Spesifikasi dan Rincian Biaya Pembangunan Jembatan Batam – Bintan
Untuk spesifikasi lajur, Jembatan Babin memiliki lebar sepanjang 3,6 m, bahu luar 3 m, bahu dalam 1,5 m serta lebar median 4 m. [isr]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News